NOVA.id - Aksi brutal warga Venezuela akibat krisis pangan yang melanda negara mereka terekam kamera.
Demi mendapatkan bahan makanan, segerombolan warga menyerang hewan ternak. Mereka melempari seekor sapi menggunakan batu hingga mati.
Kejadian itu, dikutip dari Daily Mail, terjadi di Hacienda Miraflores, dekat kampung nelayan Palmarito di Merida, di hari saat terjadinya kerusuhan dan penjarahan.
Baca juga: Derita Sindrom Langka, Anak Ini Selalu Kelaparan Bahkan Mencari Sisa Makanan di Tempat Sampah
Dalam rekamam, tampak sekelompok orang mengerumuni seekor sapi di tanah lapang.
Mereka berteriak "kami lapar" atau "orang-orang sedang menderita" saat mulai melemparkan batu dan memukulkan kayu ke kepala sapi itu.
Setelah sapi roboh ke tanah, segera orang-orang mendekat untuk menghabisinya.
Dilaporkan media lokal, puluhan hewan ternak menjadi sasaran warga yang kelaparan. Massa menyerang sejumlah peternakan dan menyasar hewan ternak yang ada.
Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu
"Mereka berburu. Orang-orang itu sedang kelaparan," kata narator yang merekam aksi brutal itu, kemungkinan dari dalam mobilnya.
Tidak hanya di peternakan, aksi penjarahan juga menyasar toko-toko dan supermarket di kota.
Warga juga menyerang truk distribusi bahan pangan, menyebabkan setidaknya enam orang meninggal, dua di antaranya akibat tertembak.
Anggota kongres oposisi, Carlos Paparoni, turut mengunggah rekaman aksi brutal warga tersebut. Dia berkomentar, aksi seperti dalam rekaman justru semakin memperburuk keadaan.
Baca juga: Bukan Hanya Pria, Ternyata Perempuan Juga Gemar Mengakses Film Porno, Ini Buktinya!
"Bukan seperti ini caranya. Tindakan ini hanya akan membawa kehancuran terhadap produksi nasional kita lebih cepat. Membawa lebih banyak kelaparan dan kelangkaan bahan pangan," kata Paparoni.
Venezuela mengalamai krisis akibat harga minyak bumi yang terus turun, menyebabkan inflasi melonjak. Belum lagi ditambah masalah korupsi.
Diperkirakan hiperinflasi mencapai 2.300 persen pada tahun ini. (*)
Agni Vidya Perdana/Kompas.com