Miris! Sudah 1,5 Bulan Wafat, Jenazah TKI Asal Malaysia Ini Baru Dipulangkan ke Kampung

By Amanda Hanaria, Minggu, 21 Januari 2018 | 05:35 WIB
Miris! Sudah 1,5 Bulan Wafat, Jenazah TKI Asal Malaysia Ini Baru Dipulangkan ke Kampung (Amanda Hanaria)

Nenek renta yang sudah lama berdiri di samping jenazah putrinya itu kemudian dibopong keluarganya masuk ke dalam kamar.

"Ya Allah, nduk-nduk," ungkap Sripah lirih.

Jenazah Tasmi dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Desa Sumberagung lalu dimakamkan ke tempat pemakaman umum setempat pada siang hari. 

Suasana berkabung menyelimuti desa saat itu. Puluhan pelayat turut mengiringi jenazah Tasmi menuju liang lahat.

Baca juga: Tega, 5 Laki-Laki Ini Melakukan Tindakan Asusila di Siang Hari! Berhati-hatilah Mulai Sekarang

Bagi keluarga dan tetangga, Tasmi dikenal berkepribadian baik, religius dan sederhana. 

"Mbak Tasmi orangnya baik dan tidak neko-neko. Ramah kepada siapa pun. Shalatnya rajin," tutur tetangga Tasmi, Karman.

TKI ilegal Paman Tasmi, Supratman, menuturkan, Tasmi yang lulusan SD tersebut hijrah ke Malaysia mengikuti ajakan temannya. 

Pihak keluarga, lanjut dia, sempat putus komunikasi dengan Tasmi sejak dua tahun lalu. 

Baca juga: Resmi Jadi Suami Ardina Rasti, Inilah 6 Fakta Arie Dwi Andhika, Nomor 5 Ungkap Kondisi Orangtuanya yang Bikin Sedih

Sampai akhirnya muncul kabar tak terduga dari Tasmi yang memicu kekhawatiran pihak keluarga.

"Sebulan lalu Tasmi sempat menghubungi bahwa dia sakit di rumah sakit di Malaysia. Saat itu Tasmi minta dikirimi uang Rp 25 juta untuk berobat. Sayang, kami tidak bisa memenuhi permintaannya karena memang kondisi juga serba kekurangan," tutur Supratman.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Grobogan, Hadi Purmiyanto, mengatakan, sesuai hasil penelusuran, status Tasmi adalah TKI ilegal. 

Baca juga: Wah, Yoga Ternyata Ampuh Mengatasi Diabetes loh! Simak Penjelasannya Berikut

Hal itulah yang mengakibatkan proses kepengurusan kepulangan jenazah ujung-ujungnya tersendat.

"Hak-hak Tasmi tidak bisa dipenuhi karena TKI ilegal. Ini harus dijadikan pelajaran supaya jangan sampai ada yang nekat bekerja ke negeri orang tanpa melalui PJTKI maupun pemerintah. Kami hanya bisa membantu mengurus kepulangannya saja," kata Hadi. (*)

Puthut Dwi Putranto Nugroho/Kompas.com