Langit Diselimuti Awan, Warga Kesulitan Melihat Gerhana Bulan

By Amanda Hanaria, Rabu, 31 Januari 2018 | 13:32 WIB
Langit Diselimuti Awan, Warga Kesulitan Melihat Gerhana Bulan (Amanda Hanaria)

NOVA.id - Super moon, merupakan fenomena alam yang hanya bisa dilihat selama puluhan tahun sekali ini, tentunya menjadi momen istimewa yang ditunggu-tunggu hampir semua orang di dunia.

Sayangnya, cuaca yang kian tak menentu membuat warga ibukota Jakarta harus menelan kekecewaan.

Pasalnya, bulan yang ditunggu-tunggu justru terlihat ragu-ragu memperlihatkan keindahannya.

Baca juga: Warga Mulai Padati Kawasan Kota Tua untuk Menyaksikan Gerhana Bulan

Dilansir dari Kompas.com, salah satu lokasi yang dijadikan tempat nobar atau nonton bareng fenomena super moon, yaitu di halaman Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM).

Sejak sore hari, terlihat warga mulai memadati lokasi tersebut untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.

"Indah banget, warnanya bagus, subhanallah," kata seorang pengunjung sambil bertepuk tangan di halaman Planetarium, Jakarta, Rabu (31/1).

Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu

Namun, tak berselang lama, penampakan gerhana bulan sedikit demi sedikit tertutup awan.

Para pengunjung pun seakan kecewa dengan menyerukan kekecewaannya.

"Yah tertutup awan, eh muncul lagi, yah tertutup lagi," seru pengunjung Planetarium.

Baca juga: Unik! Tak Hanya Sholat Gerhana, Warga Semarang Gelar Tradisi Ini Saat Gerhana Bulan Total

Meski beberapa kali tertutup awan, para pengunjung masih mengantre untuk melihat gerhana bulan melalui teleskop secara langsung.

 Selain itu, mereka yang masih mengantre tampak asik mengabadikan moment langka tersebut dengan gawainya.

Pihak Planetarium telah menyiapkan 16 teropong untuk memantau fenomena alam yakni gerhana bulan pada malam ini.

Baca juga: Netizen Puji Nagita Slavina karena Lakukan Hal Ini

Dari 16 teropong, sembilan disiapkan khusus untuk masyarakat umum melihat fenomena tersebut.

Durasi total untuk bisa melihat gerhana bulan total di akhir Januari 2018 selama lebih kurang 1 jam 16 menit. Secara detail waktunya, pada pukul 18.48, proses gerhana bulan sebagian sudah terlihat.

Pada pukul 19.51-21.07 adalah puncak gerhana bulan total. Fenomena ini terakhir kali terjadi di Indonesia pada tahun 1982 dan baru akan terjadi lagi di tahun 2037. (*)