(Baca juga: Wah, Perjuangan dan Kesetian Manto dalam Melindungi Istri dan Anaknya dari Banjir Patut Diancungi Jempol)
Tahu jika mutasi genetik ini setara dengan penyebab malformasi rahang pada ikan dan zebra, periset mengenalkan mutasi ini pada tikus dan mengamati kerusakan pada tulang incus dan stapes, serta gangguan pendengaran yang sesuai.
Mereka melakukan tes pendengaran pada 44 pasien untuk mengetahui apakah gangguan pendengarannya bersifat konduktif, sensorineural atau campuran.
Temuan pada ikan zebra dan tikus menunjukkan bahwa gangguan pendengaran konduktif adalah tipe yang paling umum, yang mempengaruhi hampir sepertiga dari semua telinga.
(Baca juga: Meriah dengan Warna Merah, Ashanty dan Aurel Tampil Kompak, Warganet : Dua Bidadarinya Mas Anang!)
Hasil CT scan dari lima pasien AGS mengungkapkan gambaran yang jauh lebih rumit.
Yakni adanya keragaman cacat struktural yang mengejutkan di tengah dengan efek bervariasi pada pendengaran.
(Baca juga: Terlihat Kurusan, Ternyata Kahiyang Ayu Tengah Hamil Muda)
Hanya satu pasien yang memiliki cacat stapes yang secara khusus terkait dengan gangguan pendengaran konduktif.
Teng menyimpulkan, jika pasien mengetahu kemungkinan memiliki gangguan pendengaran konduktif di awal kehidupan, maka sebaiknya segera mencari pertolongan medis untuk mendapatkan solusi. (*)