NOVA.id - Bukannya sembuh dari flu, batuk, dan diare, 21 penduduk desa di India justru terancam terinfeksi HIV.
Pejabat otoritas kesehatan India, Sushil Choudhury, menyatakan, seorang dokter palsu bernama Rajendra Yadav telah menyuntik pasien dengan alat suntik dan jarum yang terkontaminasi.
Baca juga: Dikabarkan Hamil, Sejumlah Artis Ini Ucapkan Selamat untuk Kahiyang Ayu
Associated Press pada Selasa (6/2) melaporkan, Yadav meninggalkan Desa Bangarmau, Uttar Pradesh, sehingga kini menjadi buronan polisi.
Penduduk desa mengatakan, mereka jarang melihat Yadav mengganti jarum suntik.
Choudhury menyakini tindakan tersebut dapat menyebabkan penyebaran HIV.
Baca juga: Ini Penyebab Andi Soraya Murka Saat Netizen Komentarin Foto Andi Kylie Zhivanna Ali
"Melihat tingginya kasus, departemen kesehatan membentuk komite untuk menangani Desa Bangarmau guna menyelidiki alasan di balik lonjakan tersebut," katanya.
Choudhury mengatakan, tim komite telah mengunjungi area Premganj dan Chakmirpur di Bangarmau.
"Dari 566 orang yang diperiksa, ada 21 orang terinfeksi HIV," ucapnya.
Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu
Pasien yang terinfeksi HIV telah dirujuk ke pusat Terapi Antiretroviral, di Kanpur, untuk menekan HIV secara maksimal dan menghentikan perkembangannya.
Sering kali, penggunaan alat suntik dan jarum lebih dari satu kali menjadi alasan di balik perawatan medis berbiaya murah di beberapa tempat di India.
Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!
Sistem layanan kesehatan India sedang menghadapi kekurangan jumlah dokter dan rumah sakit dalam jumlah besar.
Jutaan orang miskin mencari "dokter palsu" untuk perawatan murah.
Badan PBB untuk Masalah HIV/AIDS (UNAIDS) melaporkan, India memiliki 2,1 juta orang yang hidup dengan HIV hingga akhir 2016. (*)
Veronika Yasinta/Kompas.com Sumber: Associated Press,The Week