Menderita Hidrosefalus, Kondisi Balita Hofni Terus Melemah dan Membutuhkan Pertolongan

By Amanda Hanaria, Rabu, 7 Februari 2018 | 04:11 WIB
Seorang relawan menggendong balita Hofni, penderita Hidrosefalus yang tinggal di Kelurahan Siwalima, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku (Amanda Hanaria)

NOVA.id - Lahir dalam keadaan normal dari pasangan Yanti Gutanjala (22) dan Beno Unwakoli (24), balita Hofni Indro Gutanjala (2) kini harus merasakan kesakitan yang luar biasa.

Hofni, satu dari banyaknya balita penderita hidrosefalus yang membutuhkan pertolongan demi mengakhiri masa pesakitan yang kini menghantuinya setiap hari.

Baca juga: Orangtua Miskin, Bocah Ini 11 Tahun Dibiarkan Menderita Hidrosefalus

Dilansir dari Kompas.com, Hofni hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidurnya dengan kondisi kesehatan yang kian terus menurun.

Berdasarkan cerita dari sang ibunda, Yanti, dirinya tak menyangka kini anaknya harus menanggung sakit yang tak bisa ia sembuhkan.

Menurutnya, putra semata wayangnya itu semula lahir dalam keadaan normal.

Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu

Namun, saat menjelang usia tiga bulan, kepala Hofni perlahan mulai membesar.

Sudah hampir dua tahun lamanya Yanti berjuang sendiri agar anaknya itu mendapatkan pertolongan medis, namun takdir berkata lain.

Yanti yang sudah ditinggal pergi suaminya ketika masih mengandung Hofni itu mengaku sudah bulak-balik membawa anaknya itu ke Rumah Sakit Cendrawasih Dobo.

Baca juga: Tak Banyak Berubah, Ternyata Begini Wajah Asli Cut Tari Saat Masih Remaja

Sayang, pihak rumah sakit kala itu mengaku takbisa menangani putranya lebih lanjut lantaran faktor minimnya ketersediaan alat di rumah sakit tersebut.

Menurut Yanti, sebelum kepala anaknya menunjukkan adanya tanda-tanda perubahan.

Ia pernah terjatuh hingga perutnya sempat membentur tanah ketika usia kandungannya menginjak 8 bulan.

Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya

Namun waktu itu Yanti tidak merasa sesuatu terjadi pada kandungannya, sehingga dia memilih tidak memeriksakan kendungannya itu ke dokter.

“Waktu usia kandungan saya 8 bulan saya pernah jatuh tapi saya tidak ke dokter karena tidak punya uang. Dan, waktu anak saya lahir kondisnya normal, tapi setelah tiga bulan kepalanya mulai membesar sehingga membuat kami sedih,” kata Yanti dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/2).

Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!

Sebelumnya, Yanti mengaku pihak RS Cendrawasih sudah memberikan dirinya surat rujukan untuk membawa Hofni ke RS di Makassar, Sulawesi Selatan pada 2 Oktober 2017 lalu.

Namun, Yanti yang tinggal Kelurahan Siwalima, Kecamatan Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku itu tak memiliki biaya, ia pun merasakan kesulitan untuk membawa putranya berobat ke Makassar.

Baca juga: Masuki Babak Top 10, Ini Dia Daftar Ke-10 Finalis Indonesian Idol 2018

Karenanya, Yanti hanya bisa memberikan obat-obatan seadanya kepada putranya.

Obat-obatan yang diberikan berupa daun-daunan yang direbus dan sebagian lagi ditempelkan ke kepala Hofni.

“Saya merebus daun pinahong lalu memberikan kepada Hofni, saya juga menempelkan ke kepalanya,” ujarnya. (*)