NOVA.id - Aparat Kepolisian Resor Klaten, Jawa Tengah, terus memberikan pendampingan terhadap F (5), anak perempuan korban kekerasan ibu kandungnya, Santi (35).
F mengalami trauma dan kedua lututnya luka setelah diseret ibu kandungnya dengan menggunakan sepeda motor.
Baca juga: Seorang Pria Diseret Ikan Selama 6 Jam di Laut Lepas
"Kami dari kepolisian sudah memberikan pendampingan terhadap anak (korban) melalui Tim Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Surakarta (PTPAS) Kota Surakarta. Pendampingan untuk mengembalikan kondisi psikologis dan kesehatan anak secara fisik pasca-kejadian itu," kata Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Suardi Juaming kepada wartawan, Senin (12/2).
Untuk pelaku (ibu kandung korban), kata Suardi, sampai saat ini masih menjalani observasi dan pengobatan keluarga.
Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu
Pihaknya masih menunggu waktu hingga 14 hari ke depan. Kemudian hasil dari observasi itu akan disampaikan ke penyidik Polres Klaten.
"Sampai sekarang belum ada pelapor dari orangtua dan keluarga. Kami hanya mendatakan sesuai dengan tugas kami untuk memastikan pelaku ini dalam keadaan sehat atau tidak sehat jiwanya," terangnya.
Baca juga: Foto Terbaik Dian Sastrowardoyo yang Sukses Buat Warganet: Kayak Bukan Dian Sastro!
Untuk meneruskan kasus tersebut, Polres Klaten masih menunggu pihak yang melaporkan kejadian itu.
Sebab, sampai saat ini pihak keluarga belum melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.
Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Klaten, dokter Rony Rukminto, menambahkan, perkembangan dan kondisi korban secara psikis sudah cukup bagus.
Meskipun demikian, pemberian pendamping masih terus dilakukan agar kondisi anak tersebut benar-benar baik.
Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!
"Kondisi anak untuk fisik dan luka-luka sudah ditangani. Untuk psikis sudah kami coba tangani, dan untuk asuh selama lebih banyak oleh nenek dan ayahnya sedang kami pulihkan seperti itu. Juga pasca ibunya pulang dari rumah sakit sedang kami coba satukan kembali antara ibu dan anak," jelas Rony.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan justifikasi dan intimidasi terhadap pelaku sehingga dapat kembali ke masyarakat dengan baik. (*)
Labib Zamani/Kompas.com