Bukan hanya punya tingkat antioksidan tinggi namun juga glutathione dan ergothioneine yang ternyata tahan panas dan tidak terpengaruh oleh proses memasak.
Untuk menghasilkan energi, ada sejumlah radikal bebas yang diproduksi berbentuk produk sampingan dari tindakan tersebut dan banyak di antaranya cukup beracun.
(Baca juga: Hadir di London Modest Fashion Week, Lindsay Lohan Pakai Hijab)
Sebagian besar radikal bebas dikendalikan oleh mekanisme tubuh, namun selama ini radikal bebas menumpuk di dalamt tubuh.
Sehingga mengakibatkan kerusakan, yang telah dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti Alzheimer dan kanker.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa antioksidan bisa melawan radikal bebas.
(Baca juga: Tak Sanggup Diet? Lakukan 5 Cara Ini Saja Agar Berat Badan Turun dengan Mudah!)
Radikal bebas ini yang mengandung elektron tak berpasangan, mengalir melalui tubuh untuk menemukan elektron tunggal lainnya untuk dipasangkan.
Radikal bebas ini menyebabkan banyak kerusakan sel.
Menurut Beelman, seorang profesor emeritus sains makanan dan direktur Penn State Center for Plant and Mushroom Products for Health, jumlah penyakit neurodegenerative lebih rendah terjadi di negara-negara dimana kaya akan ergothioneine.
Negara-negara seperti Italia dan Prancis kaya akan ergothioneine, jadi risiko penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson's Disease lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara seperti AS, di mana jumlah ergothioneine dalam makanan rendah.
(Baca juga: Tak Terduga, Ternyata Inilah 5 Manfaat Air Garam, Nomor 2 Pasti Belum Banyak yang Tahu!)
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyimpulkan hubungan antara ergothioneine dan risiko penyakit neurodegenerative.
Negara-negara dengan lebih banyak ergothioneine dalam makanan mereka memiliki sekitar lima jamur kancing atau 3 miligram setiap hari.
Jadi, sertakan jamur lebih sering pada makanan untuk tetap sehat dan melawan proses penuaan.(*)