Rawat Sang Ibu Hingga Tak Sekolah, Kisah Bocah Rayyan Viral di Media Sosial

By Amanda Hanaria, Rabu, 21 Februari 2018 | 15:03 WIB
Rayyan (10), menunggu Ibunya, Ani, yang sakit gagal ginjal di RSUD Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (16/2) (Amanda Hanaria)

NOVA.id - Beberapa hari terakhir warganet dibuat haru oleh sebuah foto bocah laki-laki yang sedang menunggu sang ibu berbaring sakit.

Sudah berhari-hari bocah itu merawat ibunya sendirian, tanpa alas tidur, tanpa makanan, tanpa sanak keluarga lainnya.

Al Rayyan Dziki Nugraha (10), nama bocah tersebut. Dia sedang menunggu ibunya, Ani, yang menderita gagal ginjal di RSUD Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah, sejak sembilan hari lalu.

Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu

Rayyan seorang diri merawat ibu tercintanya itu, mulai dari menyuapi makanan, membantu duduk, mengganti pakaian, hingga menuntun ibu ke kamar mandi.

Kondisi tersebut praktis membuat Rayyan tak bisa sekolah, apalagi bermain seperti teman-teman sebaya lainnya.

"Saya sayang sekali sama ibu. Saya tidak mau berpisah," kata Rayyan saat ditemui di bangsal Gladiol no 14 RSUD Tidar Kota Magelang, Jumat (16/2).

Menurut Rayyan, ibunya memang sudah lama menderita sakit. Dia sendiri tidak tahu penyakit yang diderita ibunya.

Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya

Dokter hanya pernah memberi tahu kalau ibu kandungnya mengalami gagal ginjal sehingga harus menjalani pengobatan rutin.

Terakhir, ibunya dibawa ke rumah sakit oleh para tetangganya.

"Ibu sudah empat kali masuk rumah sakit. Kata dokter, ibu sakit gagal ginjal dan jantungnya bengkak," ucap Rayyan yang masih duduk di kelas III SD Negeri Mertoyudan 3 Kabupaten Magelang itu.

Baca juga: Wah, Ternyata Begini Wajah Asli Titi Kamal Saat Tak Pakai Makeup

Rayyan nyaris tidak pernah mengeluh dengan keadaannya.

Rayyan mengaku ikhlas meski harus merawat ibunya sepanjang hari tanpa bantuan sanak keluarganya.

"Semuanya (keluarga) sibuk, jadi memang saya, anaknya ibu satu-satunya yang harus menjaga ibu," tuturnya.

 Beruntung, pihak sekolah Rayyan sudah memahami kondisi Rayyan dan ibunya sehingga Rayyan diperbolehkan tidak masuk sekolah ketika harus menjaga sang ibu di rumah sakit.

Baca juga: Tak Banyak Berubah, Ternyata Begini Wajah Asli Cut Tari Saat Masih Remaja

"Pak guru dan bu guru enggak pernah marah. Mereka tahu saya harus merawat ibu," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai sang Ayah, Rayyan mengatakan tidak pernah mengenal siapa Ayah kandungnya.

Sejak kecil hanya ibu yang mengasuhnya. Sehari-hari ibunya bekerja berjualan kue dan makanan kecil. Hidupnya juga berpindah-pindah dari kos ke kos.

Ani sendiri begitu bersyukur memiliki anak Rayyan yang sangat berbakti.

Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya

Meski dirinya sendiri merasa sedih karena Rayyan yang masih kecil malah harus merawat dirinya yang sakit-sakitan.

"Anak ini telaten merawat saya, dari membantu mengangkat tubuh, mengganti baju bahkan baju dalam, sampai ke kamar mandi juga dibantu Rayyan," ujarnya sambil berurai air mata di atas kursi roda sambil memeluk Rayyan.

Perempuan yang berasal dari Dusun Gedongan, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, itu beruntung karena ikut program BPJS mandiri sehingga seluruh biaya rumah sakit sudah tercover.

Baca juga: Dibuang dari Kartu Keluarga, Begini Reaksi Santai Juwita Bahar

"Saya ikut BPJS mandiri kelas 3 karena memang tidak bisa mengurus KIS dari pemerintah. Saya tinggal pindah-pindah," ujarnya.

Sementara itu, menurut Nasrodin, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Keperawatan RSUD Tidar, sudah sembilan hari Rayyan dan ibunya 'menginap' di bangsal Gladiol 14.

Rayyan memang terlihat selalu sendiri merawat ibunya itu, bahkan dari pantauannya, tidak pernah ada kerabat yang menjenguknya.

"Iya Rayyan sendiri, kami tidak melihat ada keluarga Rayyan yang lain ikut menjaga Ibu Ani," jelasnya.

Baca juga: Berhasil Melewati Ujian Tesis dengan Nilai A, Begini Perjuangan Ashanty Selama Kuliah S2

Banyak perawat yang menaruh iba atas kondisi Rayyan sehingga tidak jarang ada yang ikut membantunya meski sekedar memberi makanan, alat sekolah, dan alas tidur.

"Secara medis, kami berikan pelayanan sebaik-baiknya, kami juga membantu semampu kami. Kami sudah anggap dia anak dan adik sendiri, bahkan kami minta Rayyan tetap sekolah," ujar Nasrodin.

Baca juga: Terungkap! Ini Dia Sosok Kekasih Caisar yang Baru

Sejak foto Rayyan viral, banyak juga warga yang datang menjenguk Rayyan dan ibunya.

Petugas Dinas Sosial Kabupaten Magelang, Kepala Sekolah SD Negeri Mertoyudan 3, komunitas relawan dan masyarakat umum, hingga petugas Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Magelang, juga sudah datang memberi bantuan kepada Rayyan dan Ibunya. (*)

Ika Fitriana/Kompas.com