NOVA.id - Sebagian orang menjadikan kopi sebagai minuman wajib di pagi hari.
Sebagian lainnya juga mengkonsumsi kopi pada malam hari setelah pulang kerja atau sambil ngobrol dengan kerabat.
Tapi, ternyata ada waktu dimana kopi sebaiknya tak dikonsumsi.
Lalu, kapan sebaiknya kita mengkonsumsi kopi?
Baca juga: Tak Cuma Sakit Gigi, Air Garam Juga Ampuh Mengatasi Masalah Kesehatan Lainnya
Dilansir dari Kompas.com, dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospital, Mulyani Anny Suryani Gultom SsPD, menyebutkan bahwa kopi hitam baik untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
Sehingga konsumsi kopi hitam di pagi hari bisa membuat kita segar dan terjaga.
Manfaat meminum kopi juga cukup banyak.
"Kopi kan bagus untuk metabolisme tubuh, jadi kita lebih segar dan sehat. Juga untuk mencegah rasa ngantuk, jadi kita bisa segar beraktivitas," kata Mulyani seusai konferensi pers salah satu acara Kamis (22/2).
Baca juga: Rasa Kantuk Sering Datang Setelah Makan, Kenapa Ya? Simak Penjelasannya
Namun, bagi penderita maag, ia menganjurkan untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum minum kopi.
Bisa dengan kue untuk teman ngopi. Sebab, kopi berpotensi memicu asam lambung jika diminum dengan kondisi perut kosong.
Ia menambahkan, kopi juga baik dikonsumsi di sore hari setelah lelah bekerja dan beraktivitas.
Sehingga semangat bisa kembali lagi.
Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga
Namun, Mulyani mengingatkan agar konsumsi kopi dilakukan tak berlebihan.
Cukup dua cangkir dalam sehari. Dalam satu hari, batas konsumsi kopi seseorang normalnya 400mg.
Konsumsi kopi yang berlebihan juga berpotensi memicu detak jantung.
Mulyani menyarankan agar konsumsi kopi tak dilakukan pada malam hari.
Baca juga: Dengan Samsung Galaxy J Series, Jangan Pernah Bosan Lagi Sambil Menunggu di Mobil
Kopi akan membuat seseorang segar dan terjaga sehingga akan mengganggu pola tidur.
Diusahakan terakhir minum kopi sekitar Pukul 16.00 atau 17.00.
"Jangan misalnya jam 19.00. Kopinya akan mulai bekerja dan akan melek pukul 21.00-22.00," tuturnya.
Nabilla Tashandra / Kompas.com