Duh, Obesitas Bisa Menular, Benarkah? Ini Penjelasannya

By Winggi, Senin, 5 Maret 2018 | 10:30 WIB
Kegemukan bisa menular (istock) (Winggi)

NOVA.id- Banyak orang yang mengalami kegemukan akhir-akhir ini. 

Bahkan sebagian dari mereka kesulitan untuk menurunkan bobot tubuhnya tersebut. 

Kegemukan bisa terjadi karena salah menjalani pola makan sehari-hari. 

Selain itu seringnya mengonsumsi makanan cepat saji dan juga makanan manis bisa memicu masalah ini dengan cepat. 

(Baca juga: Simak Kisah Sri Purwanti, Sukses Sulap Bahan yang Biasa Dipandang Sebelah Mata Jadi Panganan yang Mendunia)

Obesitas atau kegemukan memang bukan seperti penyakit kulit. 

Tetapi ternyata masalah ini dikatakan bisa menular. 

Melansir Kompas.com, orang yang tinggal dalam kelompok atau komunitas dengan banyak orang obesitasnya ternyata juga memiliki kecenderungan untuk menjadi gemuk. 

Ini hampir seperti bagaimana wabah flu menyebar dari orang ke orang. 

(Baca juga: Dengan Samsung Galaxy J Series, Jangan Pernah Bosan Lagi Sambil Menunggu di Mobil)

Lalu apa benar obesitas bisa menular?

Diketahui ada beberapa hal yang bisa menyebabkan obesitas. 

Mulai dari faktor genetis, terlalu banyak makan makanan tinggi kalori, jarang bergerak, dan satu penyebab yang mungkin kita belum ketahui yakni orang disekitar kita. 

Sebuah studi yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics menyebutkan bahwa kemungkinan itu setelah melakukan penelitian di Amerika Serikat. 

Seperti diketahui, tingkat obesitas di negara itu cukup tinggi, bahkan dikategorikan sebagai 'wabah'. 

(Baca juga: Bertugas Baca Nominasi, Sandra Bullock Tampil Glamor dan Mewah di Oscar 2018)

Dari November 2016 hingga Oktober 2017, penulis penelitian tersebut , Ashlesha Datar, Ph.D., bersama Nancy Nicosia, Ph.D, ekonom senior di

RAND Corporation, mengumpulkan data dari 1.519 keluarga militer, perempuan maupun laki-laki, dewasa dan juga anak-anak. 

Mereka adalah orang-orang yang tinggal di 38 basis dari seluruh Amerika Serikat dan memiliki level obesitas yang bervariasi. 

Datar mengatakan, alasan mereka memilih kelompok keluarga militer sebagai subjek penelitian karena keluarga-keluarga ini tidak bisa memiliki tempat tinggal mereka. 

(Baca juga: Berikut 5 Fakta Seputar Raeni Wisudawati Terbaik Unnes yang Mendapat Beasiswa Penuh S3, Sederhana!)

Beberapa rumah berada di daerah dengan rasio obesitas yang tinggi dan sebagian lainnya berada di daerah dengan risiko obesitas yang rendah. 

"Ini memungkinkan kami untuk menganalisa apakah tinggal di daerah dengan rasio obesitas tinggi juga meningkatkan risiko menjadi obesitas," kata Datar.

Hasil penelitian menunjukkan, untuk setiap satu persen peningkatan rasio obesitas dalam sebuah daerah, risiko anak-anak mudanya untuk mengalami kelebihan berat badan naik antara 4 hingga 6 persen. 

Sementara risiko penduduk dewasanya mengalami kelebihan berat badan naik sebesar 5 persen. 

(Baca juga: Penemuan Baru! Minuman Ini Ternyata Lebih Ampuh Bikin Kita Mudah Fokus dan Usir Kantuk)

Datar menghubungakan temuan studi tersebut dengan teori penularan sosial (social contagion theory). 

Jika banyak orang yang obesitas disekitar kita, risikonya untuk mengalami kegemukan juga tinggi. 

"Dengan kata lain, tinggal di sebuah komunitas dimana obesitas adalah hal biasa, dapat menimbulkan gaya hidup malas, makan makanan tidak sehat dan obesitas lebih diterima secara sosial," ujar Datar.

Mereka yang berada dalam komunitas obesitas cenderung memiliki aktivitas fisik yang minim, cenderung tak memiliki lingkungan rmah yang sehat (mengonsumsi banyak makanan cepat saji dan tak memiliki batasan berapa banyak memakannya), serta cenderung tak pernah masak di rumah. 

(Baca juga: Berkaca dari Kasus Sridevi, Sebaiknya Ikuti Tips Ini untuk Mencegah Kecelakaan di Kamar Mandi)

Datar dan Nicosia mengamati keluarga-keluarga militer tersebut sepanjang waktu dan berharap mendapatkan data spesifik soal perubahan berat badan dari para partisipan, sejak awal mereka mulai tinggal di sana hingga ke depannya. 

Namun, penemuan mereka sejauh ini tidak hanya berlaku untuk keluarga militer. 

"Data kami menyebutkan bahwa rasio kelebihan berat badan di keluarga militer angkanya tidak jauh dengan yang terjadi di kelompok keluarga sipil," ujar Datar.

(Baca juga: Masih Takut Pakai Eyeliner Cair? Cara Ini Dijamin Kita Jago Bikin Eyewing Memesona Tanpa Takut Gagal)

Selain itu, banyak bagian dari keluarga militer juga tinggal di pemukiman kelompok sipil dan anak-anak mereka belajar di sekolah publik. 

Datar dan Nicosia meyakini temuannya juga bisa menunjukkan fakor risiko obesitas terhadap populasi umum. 

Obesitas ini mengundang beberapa risiko kesehatan seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, hingga penyakit jantung. (*)

(Kompas.com / Nabilla Tashandra)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Kegemukan Bisa Menular?")