Imbas Gempa Dasyat yang Menimpa Turki, Lihat Aksi Hebat yang Dilakukan Perempuan Ini Bagi Negaranya

By Amanda Hanaria, Jumat, 9 Maret 2018 | 16:12 WIB
Selma Demirelli (Amanda Hanaria)

Demirelli dikenal selalu berusaha menjadikan bantuannya berkesinambungan. 

Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!

Pekerjaannya di camp penyintas gempa bumi, misalnya, adalah mengumpulkan perempuan untuk berbicara dan memberi mereka pelatihan. 

Kemudian ia menyadari banyak perempuan tidak dapat berpartisipasi karena tidak memiliki tempat untuk menitipkan anak-anak mereka.

Hal ini mendorongnya untuk mendirikan Water Lily Women’s Cooperative. 

Sekali lagi, dia melakukan banyak perjalanan ke ibu kota untuk meminta alokasi real estate berupa gedung pusat yang akan menyediakan tempat penitipan anak hingga usia enam tahun. 

Hal itu memerlukan kerja keras selama bertahun-tahun. Birokrasi pemerintah nasional dan lokal ingin mempersulitnya, tetapi hal sebaliknya yang terjadi. 

Baca juga: Manfaatkan Buah Nanas Terbengkalai, Ade Patas Sukses Bikin Bisnisnya Menggurita

Menyadari Demirelli tidak akan menyerah, pada akhirnya merekalah yang menyerah. 

Dia mendapatkan real estate untuk pusat penitipan tersebut, dan mengalahkan grup pesaing yang menginginkannya untuk proyek komersial atau pom bensin.

Saat ini aktivitas Water Lily Women’s Cooperative tidak hanya terbatas pada pengasuhan anak. 

Para ibu menggunakan waktu senggang mereka untuk menghadiri program pelatihan, dalam hal keuangan, pengembangan bisnis, kewirausahaan yang memungkinkan mereka bergabung dalam dunia kerja. 

Baca juga: Selain Dituduh Culik Anak Orang, Tyas Mirasih Juga Dituding Lakukan Hal Menyedihkan Ini

Baru-baru ini, Demirelli mengarahkan perhatiannya pada proyek untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan yang telah mencapai level mengkhawatirkan di Turki. 

Selain meningkatkan kesadaran, ia juga mencari pendekatan baru untuk mengatasi masalah ini. 

“Saya tidak menentang adanya rumah perlindungan bagi perempuan yang menjadi korban kekerasan untuk mencari perlindungan,” ucapnya. 

“Tetapi pada akhirnya, hal ini mencegah mereka mendapatkan kebebasan. Mengapa perempuan harus meninggalkan rumahnya? Kita juga harus mengatasi masalah lelaki yang melakukan kekerasan terhadap perempuan.”

Gempa bumi tahun 1999 mungkin telah menghancurkan dunia Demirelli, tetapi tidak menghancurkan dirinya. 

Sebaliknya, dia menggunakan tragedi ini sebagai batu loncatan untuk membantunya membangun kehidupan yang lebih baik bagi banyak orang. (*)

Barçin Yinanç/Hürriyet Daily News