NOVA.id – Hipertensi adalah sebuah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri meningkat.
Cara untuk mengetahui dan mengontrol tekanan darah kita adalah dengan mengukur tekanan darah.
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun mencapai 25,8 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.
(Baca juga: Jadi Ibu Rumah Tangga, Intan Nuraini Mengaku Rindu Main Sinetron)
Dari angka tersebut, penderita perempuan lebih banyak 6 persen dibanding penderita pria.
Menurut Dr. Siska Suridanda Danny, SpJP., FIHA dari Yayasan Jantung Indonesia menjelaskan bahwa hipertensi bisa menyerang siapapun.
“Hipertensi menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah, jika hipertensi tak terkendali maka akan memicu stroke dan serangan jantung karena terjadi kerusakan pada pembuluh darah di otak dan jantung,” jelasnya.
(Baca juga: Bolehkah Mengonsumsi Berbagai Jenis Suplemen dan Vitamin Sekaligus? Inilah Jawabannya0
Hipertensi juga bisa berdampak pada organ tubuh lainnya, yaitu:
1. Mata, bisa menyebabkan retinopati atau kebutaan.
2. Otak, bisa menyebabkan stroke dan demensia. Stroke bisa menyebabkan gangguan sistem motorik dan sistem sensorik yang menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran.
(Baca juga: Rihanna Ungkapkan Rasa Kecewanya Terhadap Iklan di Snapchat)
3. Jantung, bisa memicu penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Bila tekanan darah tinggi, maka kerja jantung akan semakin meningkat dan bisa memicu serangan jantung.
4. Ginjal, bisa menyebabkan gagal ginjal. Ginjal merupakan organ yang berfungsi menyaring darah. Apabila tekanan darah naik, maka kerja ginjal akan semakin berat.
5. Pembuluh darah, bisa menyebabkan iskemia tungkai kronik.
(Baca juga: Wah, Jangan Sampai Melakukan 5 Kesalahan Mengatur Dana Pendidikan Anak Ini!)
“Kerusakan organ yang disebabkan oleh hipertensi tergantung dari dua hal, yaitu tingginya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati,” tutup Dr. Siska.(*)