Hati-Hati, Campak yang Diderita si Kecil Bisa Picu Komplikasi!

By Dionysia Mayang Rintani, Minggu, 1 April 2018 | 02:00 WIB
Hati-hati, 5 Kebiasaan Ini Bisa Memicu si Kecil Terkena Campak dan Rubella! (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Campak adalah salah satu jenis penyakit yang diderita anak.

Penyakit ini disebabkan oleh virus Morbili.

Gejalanya hampir sama seperti penyakit flu biasa, yaitu demam, batuk, dan pilek.

(Baca juga: Dengan Samsung Galaxy Note 8, Blogging dan Vlogging Menjadi Lebih Mudah)

Padahal sebenarnya, campak merupakan penyakti infeksi yang berbahaya.

Bahkan, gejala munculnya bercak merah di kulit hampir mirip dengan gejala keracunan obat atau alergi karena dingin.

Bedanya dengan demam, campak akan ditandai dengan demam yang berlanjut dengan timbulnya bercak-bercak merah.

(Baca juga: Ingin Terhindar dari Kolesterol Berlebih? Yuk, Coba Konsumsi Makanan Berikut Ini)

Anak yang terkena campak ini tergolong sakit berat, paling tidak menghabiskan waktu sakit selama tiga minggu.

Campak ini juga dikategorikan atas ringan dan berat.

Disebut ringan, apabila setelah keluar campak, demamnya akan turun.

(Baca juga: Wah, Ternyata Tidur Semakin Lama di Waktu Malam Bisa Turunkan Berat Badan Loh, Kok Bisa?)

Sedangkan campak yang berat bila sampai ada komplikasinya.

Komplikasi itu bisa terjadi di sepanjang berlangsung penyakitnya.

Komplikasi terberat bisa sampai menimbulkan kematian.

(Baca juga: Ingin Terhindar dari Kolesterol Berlebih? Yuk, Coba Konsumsi Makanan Berikut Ini)

Radang paru (pneumonia) merupakan komplikasi yang paling sering mengakibatkan kematian pada anak.

Komplikasi ini bisa terjadi karena virus Morbilli bisa menyebar melalui aliran darah ke mana-mana.

Selain ke kulit, ke selaput lendir hidung, mulut, pencernaan.

(Baca juga: Jangan Lupa Minum Madu Sebelum Tidur, Banyak Manfaatnya loh!)

Bahkan bila virus itu masuk ke daerah otak bisa menimbulkan kejang-kejang, kesadaran menurun/ensefalopati.

Bila ke daerah pencernaan bisa menimbulkan diare atau muntah-muntah sehingga anak kekurangan cairan atau dehidrasi.

Selain itu karena ada sariawan juga membuatnya perih dan tak mau makan.

(Baca juga: Momen Libur Panjang Akhir Pekan, Ini Dia yang Dilakukan Jokowi Bersama Keluarga, Harmonis!)

Umumnya campak yang berat ini terjadi pada anak yang gizinya buruk.

Perlu diketahui, campak ditularkan lewat udara yang terhisap melalui hidung atau mulut.

Karena penularannya terjadi langsung, penyakit campak menular begitu cepat.

(Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Begini Cara Sederhana Agar Terhindar dari Penyakit Diabetes, Sering Kita Lakukan loh!)

Penularan sudah berlangsung 1-2 hari sebelum keluarnya bercak-bercak merah.

Itulah mengapa anak yang campak harus diisolasi agar tidak menularkan pada anak yang lain.

Selain itu, pastikan anak cukup istirahat dan mengonsumsi makanan yang bergizi.(*)