Viral Siswi SMK Alami Penyakit Lumpuh Saat Kerjakan UN, Yuk, Kenali Lebih Dekat Penyakit Idiopathic Tthrombocytopenic Purpura

By Healza Kurnia, Selasa, 3 April 2018 | 03:45 WIB
Lastri Lestari, seorang pelajar asal Bantul yang mengidap penyakit Idiopathic thrombocytopenic purpura dan harus berjuang dalam mengerjakan UNBK 2018 (Healza Kurnia Hendiastutjik)

NOVA.id - Baru-baru ini kabar mengharukan dari salah seorang siswi asal Bantul, Lastri Lestari yang berjuang penuh semangat dalam menjalani UNBK meski mengalami kelumpuhan.

Penyakit yang dideritanya pun mengundang simpati khalayak masyarakat luas di Indonesia.

Seperti diberitakan sebelumnya, gadis yang bersekolah di SMKN 1 Pundong, Bantul tersebut mengalami sakit ITP (Idiopathic thrombocytopenic purpura).

Banyak orang pun ternyata masih awam dengan penyakit ini.

Baca juga: Suka Tak Terkendali Saat Belanja Bulanan? Begini Langkah Pintar untuk Mensiasatinya

Lalu, mengapa penyakit ini bisa muncul dan bagaimana mengetahui gejalanya serta cara penyembuhannya?

Berikut ini dilansir dari berbagai sumber,  ITP atau Idiopathic thrombocytopenic purpura adalah penyakit kelainan autoimun yang berdampak kepada trombosit atau platelet.

Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mudah mengalami memar atau berdarah, dan terjadi secara berlebihan.

Perdarahan yang terjadi disebabkan oleh tingkat trombosit yang rendah.

Trombosit adalah sel darah yang membantu dalam penggumpalan darah untuk mencegah dan menghentikan perdarahan.

Baca juga: Dengan Samsung Galaxy Note 8, Blogging dan Vlogging Menjadi Lebih Mudah

Kondisi ini bisa terjadi kepada orang dewasa dan anak-anak.

ITP pada anak-anak biasanya terjadi pasca infeksi virus dan bisa pulih sepenuhnya tanpa melalui pengobatan atau penanganan khusus.

Sedangkan pada orang dewasa, ITP biasanya merupakan kelainan yang bersifat kronis atau jangka panjang.

Mengutip dari laman Mitra Keluarga, penyakit ini tergolong langka, yakni kurang dari 150 ribu kasus per tahun di Indonesia.

Purpura trombositopenik idiopatik (ITP) dapat terjadi ketika sistem imun keliru menyerang trombosit.

Baca juga: Lagi-Lagi Bayi Ditemukan Terapung di Sungai dengan Kondisi Seperti Ini

Pada anak-anak, kondisi ini mungkin terjadi setelah infeksi virus.

Pada orang dewasa, kondisi ini dapat bersifat kronis.

Gejala dapat berupa mudah memar, pendarahan, dan bintik kecil berwarna kemerahan ungu pada kaki bagian bawah.

Pada anak-anak, ITP biasanya sembuh tanpa ditangani.

Orang dewasa umumnya membutuhkan obat perdarahan. Jarang terjadi, limpa harus diangkat.

Baca juga: Sempat Terpuruk Pasca Bercerai, Inilah Sosok Pria yang Berhasil Meluluhkan Hati Angelina Jolie

Seperti dikutip dari laman Alodokter, ada beberapa gejala sebenarnya yang bisa diketahui jika seseorang terserang penyakit ini.

Berikut ini adalah gejala-gejala yang muncul akibat idiopathic thrombocytopenic purpura atau ITP.

1. Memar mudah muncul atau terjadi pada banyak bagian tubuh.

2. Perdarahan akibat luka yang berlangsung lebih lama.

3. Perdarahan yang terjadi di bawah kulit dan terlihat seperti bintik-bintik merah-keunguan yang terjadi pada kaki.

4. Perdarahan dari hidung atau mimisan.

Baca juga: Demi Berikan Hidup Layak Bagi Anaknya yang Down Syndrome, Pasangan Lansia Ini Tak Cuma Ngontel Tiap Hari

5. Darah pada urine atau tinja.

6. Perdarahan pada gusi, terutama setelah perawatan gigi.

7. Perdarahan berlebihan saat menstruasi.

8. Sangat kelelahan.

Terkadang ITP tidak menimbulkan gejala sama sekali, khususnya pada anak-anak.

Baca juga: Hobi Aneh! Wajahnya Dihinggapi Ulat Bulu hingga Kelabang, Reaksi Gadis Ini Sungguh Mengejutkan

Ketika anak-anak menderita ITP, sistem kekebalan tubuhnya secara keliru menghasilkan antibodi terhadap trombosit setelah infeksi virus atau kuman lain.

Kondisi ini adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang bisa terjadi selama beberapa minggu dan akhirnya menghilang.

Namun dalam beberapa kasus, ITP bisa menjadi kronis atau berkelanjutan.

Akan tetapi, meskipun langka, ternyata penyakit ITP ini masih bisa ditangani oleh dokter.

Apabila penyakit ini terjadi pada anak-anak, umumnya pulih dengan sendirinya tanpa membutuhkan penanganan khusus.

Baca juga: Ayah Anjasmara Meninggal Dunia, Begini Suasana Proses Pemakaman Benny Soemarno

Kurang lebih, ITP akan pulih dalam waktu enam bulan dan anak-anak dengan ITP kronis bisa pulih kurang lebih beberapa tahun setelahnya.

Bagi orang dewasa yang menderita ITP ringan, tidak diperlukan adanya penanganan khusus, melainkan perlu terus diawasi dan melakukan pemeriksaan jumlah trombosit secara rutin.

Jika gejala yang dirasakan cukup mengganggu dan kadar trombosit cukup rendah, dokter akan menyarankan pengobatan.

Pengobatan yang dilakukan bisa melibatkan obat-obatan maupun operasi jika diperlukan.

Tujuan pengobatan ITP sendiri adalah untuk memastikan jumlah trombosit yang aman dan mencegah perdarahan.

Baca juga: Ngeri! Organ Vital Ibu Ini Kemasukan Patahan Jarum Suntik Usai Melahirkan, Kok Bisa?

Berikut ini beberapa obat-obatan yang perlu dihindari ketika Anda menderita ITP.

- Aspirin. - Ibuprofen. - Obat-obatan pengencer darah.

Obat-obatan di atas perlu dihindari karena efek dari obat itu dapat melemahkan fungsi trombosit di dalam tubuh manusia.

Sebaiknya Anda juga menghindari aktivitas maupun olahraga yang bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera yang disertai perdarahan.

Baca juga: Mesty Ariotedjo Ceritakan Dirinya Terkena Polycystic Ovary Syndrome, Begini Pesannya untuk Para Penderita PCOS Agar Cepat Hamil

Berikut ini daftar obat-obatan yang biasanya diberikan untuk mengobati ITP:

1. Kortikosteroid

Obat ini berfungsi meningkatkan jumlah trombosit dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh.

Konsumsi obat bisa dihentikan ketika jumlah trombosit kembali normal, tapi ikuti saran dokter ketika harus menghentikan konsumsi obat ini.

Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi untuk jangka panjang.

Efek samping obat ini adalah berat badan bertambah, kadar gula darah tinggi, dan osteoporosis.

Baca juga: Wajib Diperhatikan Bagi Ibu Menyusui, Ternyata Konsumsi Makanan Ini Bisa Cegah Osteoporosis

2. Throbopoietin receptor agonists 

Obat ini berfungsi meningkatkan produksi trombosit oleh sumsum tulang.

3. Intravenous immune globulin (IVIG)

Obat ini berfungsi untuk meningkatkan jumlah sel darah sebelum operasi dan menghentikan pendarahan.

Baca juga: Mengaku Stres, Wanita Korban Lelaki Klien Hotman Paris Ini, Terus Alami Pendarahan

4. Terapi biologis.

Contoh obat biologis adalah rituximab.

Obat ini diberikan jika kortikosteroid tidak dapat membantu.

Obat ini berfungsi untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh.(*)