Sudiartono, tetangga korban, menceritakan sebelum kebakaran terdengar suara ledakan sebanyak tiga kali, disertai kobaran api yang membumbung tinggi di atas rumah.
"Duer gitu, saya keluar manggil anak saya, kobongan-kobongan, saya bilang gitu. Kalau saya dengarnya (ledakan) tiga kali. Pertama itu api sudah menyala sampai atas, setelah itu saya bilang ke yang lain, api sudah menjalar," kata Sudiartono di lokasi kejadian.
Baca juga: Meski Sangat Simpel, Tapi Melakukan Senam Pagi Secara Rutin Bisa Bermanfaat Banyak untuk Tubuh loh!
Warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya dan menyiramkan air dari irigasi sungai yang ada di depan rumahnya.
Namun api terlanjur membesar melalap sebagian rumah semi permanen itu.
Sekitar 15 menit kemudian, lima unit mobil pemadam kebakaran dari UPTD Pemadam Kebakaran Kota Magelang tiba di lokasi.
Termasuk suami korban, ikut bergegas melakukan pemadaman dan mengevakuasi jasad istrinya.
"Korban dievakuasi oleh tim pemadam kebakaran, termasuk ada suaminya. Korban meninggal hangus terbakar di dapur," ungkapnya.
Menurut Sudiartono, korban sehari-hari membuka warung makanan, barang-barang kelontong, bahan bakar minyak (BBM) pertalite eceran dan gas elpiji 3 kilogram.
Sebelum kebakaran, ada tiga botol pertalite yang telah disiapkan di kotak dagangannya yang ada di teras rumahnya.
"Diduga korban juga sedang mengisikan pertalite dari jeriken ke botol," ujarnya.