NOVA.id - Seiring banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan di masa sekarang ini, banyak sekali orang-orang yang akhirnya menunda kebutuhan primernya, salah satunya adalah makan teratur.
Dengan tekanan dan banyaknya kebutuhan lainnya yang harus diselesaikan, terkadang orang-orang masih menyepelekan terhadap waktu jam makan.
Tentunya, mengabaikan faktor kekuatan tubuh masing-masing individu, namun dalam hal makan ternyata juga masih banyak yang menunda.
Alhasil, ketika baru terasa sangat lapar, kita mengonsumsi makanan dengan porsi yang tidak wajar.
Baca juga: Ingat, Jangan Terlalu Lama Simpan Makanan Sisa di Kulkas, Ini Jangka Waktu Penyimpanan Idealnya!
Padahal, seharusnya rasa lapar itu adalah sebuah tanda bahwa tubuh perlu asupan energi.
Perlu diketahui, karbohidrat, protein, dan lemak dari apa yang dikonsumsi akan dicerna menjadi gula sederhana, asam amino, dan asam lemak bebas.
Nutrisi ini masuk ke aliran darah lalu dibawa ke organ dan jaringan untuk digunakan sebagai energi.
Jika kita melewatkan waktu makan, maka jumlah nutrisi yang bersirkulasi dalam darah akan turun.
Baca juga: Tak Hanya Meningkatkan Produksi Vitamin D, Inilah Manfaat Sinar Matahari Selengkapnya
Ketika kadar gula darah turun drastis, otak akan mengira tengah berada dalam situasi mengancam nyawa.
Otak lalu mengirim perintah ke beberapa organ untuk melepaskan hormon untuk meningkatkan kadar glukosa.
Hormon utama yang dilepas adalah adrenalin.
Membiarkan perut dalam kondisi lapar bisa berdampak bukan hanya pada kemampuan kita mengambil keputusan, melainkan juga emosi.
Baca juga: Ingin Tetap Sehat Hingga Tua? Lakukan 5 Hal Penting Ini Sebelum Jam 10 Pagi
Ini alasan mengapa kita tidak boleh membiarkan perut selalu dalam keadaan kosong.
1. Rasa ingin makan sesuatu meningkat saat perut kosong. Akibatnya, setelah ada makanan, biasanya kita akan makan apa saja.
2. Kekurangan energi karena kekurangan asupan membuat fungsi tubuh tidak berjalan normal. Itu sebabnya mengapa anda harus makan secara teratur.
3. Kestabilan kadar gula darah juga akan tercipta jika kita makan secara teratur tiga kali sehari. Kadar gula darah yang stabil penting untuk dijaga.
4. Kemampuan berpikir ikut berkurang saat anda dalam keadaan lapar. Kita menjadi tidak fokus sehingga tidak produktif bekerja. Ini karena otak bergantung pada glukosa untuk bekerja.
5. Saat sedang kelaparan, emosi akan sulit dikontrol sehingga kita jadi gampang tersinggung dan marah. Selain itu penelitian terbaru menemukan adanya hubungan antara kelaparan dengan risiko kanker payudara.
Baca juga: Hati-Hati, Jangan Lakukan Selfie di Beberapa Destinasi Berikut Jika Tidak Ingin Dihukum!
Kelaparan tak hanya menyebabkan gangguan jiwa, tetapi juga merangsang pertumbuhan sel-sel abnormal pada payudara perempuan.
Dalam penelitian terhadap korban perang, ditemukan perempuan yang mengalami kelaparan selama Perang Dunia II berisiko lima kali lipat terkena kanker payudara.
Temuan dalam Journal of Clinical Practice juga mengingatkan risiko ini bisa terjadi di kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Ternyata 5 Makanan Ini Ditetapkan Menjadi Makanan Nasional, Apa Saja Itu?
Ini mengkhawatirkan, mengingat kini banyak orang yang mengalami kelaparan karena kesulitan ekonomi.
Peneliti juga menemukan perempuan yang sering mengalami kelaparan ketika berusia tujuh tahun atau kebawah, juga berisiko tiga kali lebih tinggi terkena kanker payudara kelak ia dewasa.(*)