Umumnya formaldehida berbentuk gas pada suhu kamar, tetapi ia dapat dilarutkan dalam campuran air.
Saat formaldehida bersentuhan dengan jaringan hidup, maka ia akan megubah struktur organik dengan memecah ikatan molekul dalam protein individu dan molekul yang mengandung nitrogen lainnya kemudian menyatukan semuanya.
Formalin terdiri dari 37 persen formaldehida, jauh lebih kuat dari kebanyakan bahan kimia yang digunakan untuk pengawetan.
Jika orang dewasa menelan dua sendok makan formalin, ia bisa langsung meninggal.
"Jika cairan ini diberikan lewat infus, dan jika seluruh kantung infus IV disuntikkan ke dalam sistemnya, saya ragu bagaimana ia bisa hidup selama 14 jam. Saya rasa, tidak semua cairan masuk ke dalam sistem tubuh (sehingga ia masih bisa hidup setelah operasi)," kata direktur pemakaman Pennsylvania, Caleb Wilde kepada The Verge, Selasa (10/4).
"Jantung akan memompa cairan melalui sistem arteri agar diedarkan ke seluruh tubuh. Saya hanya bisa membayangkan, rasanya pasti seperti terbakar," imbuhnya.
Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga
Menurut pemberitaan RT, pihak medis tidak langsung memberitahukan kepada keluarga apa yang sebenarnya terjadi.
Namun, kebenaran terungkap setelah kondisi Ekaterina menurun drastis beberapa jam kemudian.
Dalam keadaan koma ia diterbangkan ke Moskow. Beberapa laporan mengonfirmasi staf medis yang terlibat dalam operasi dan kepala rumah sakit telah dipecat.
Penyelidikan mengungkap tim medis salah membaca label botol formalin sebelum operasi dilakukan. (*)
Gloria Setyvani Putri/Kompas.com Sumber: The Verge, IFL Science, RT