NOVA.id – Tak sedikit di antara kita yang lebih memilih mengonsumsi makanan organik, salah satu alasannya adalah faktor keesehatan.
Namun, benarkan tanaman organik benar-benar tumbuh tanpa terkena paparan zat kimia sehingga lebih bergizi?
Dilansir dari laman Women’s Health, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal British of Nutrition menemukan bahwa produk dan tanaman berjenis organik terbukti lebih baik ketimbang yang non-organik.
(Baca juga: Bukan Hanya dari Daun Teh, Tambahan Rempah Ini Bikin Menyeruput Teh Jadi Makin Nikmat)
Sereal, misalnya, mengandung 17 persen lebih banyak zat antioksidan lebih tinggi.
Tim peneliti juga melaporkan bahwa makanan organik mengalami proses residu pestisida sebesar empat kali dibanding makanan non-organik.
Manfaat lain dari proses ini, tanaman organik lebih rendah mengandung logam beracun.
Selain itu, para peneliti juga memaparkan bahwa antioksidan sangat erat kaitannya dengan penurunan risiko penyakit jantung, kanker dan penyakit kronis lainnya.
(Baca juga: Tak Hanya Yuni Shara, 4 Artis Ini Juga Pernah Mendapat Komentar Pedas dari Warganet Hingga Menempuh Jalur Hukum)
Namun, memilih makanan yang diproduksi sesuai standar organik ternyata membuat tubuh menginginkan lebih banyak asupan gizi.
Akibatnya, banyak yang merasa kalau makanan organik membuat tubuh cepat lapar.
"Ini merupakan informasi penting bagi konsumen. Terkadang mereka merasa lebih cepat lapar ketika mengonsumsi makanan organik. Frekuensi tubuh membutuhkan zat antioksidan jadi lebih besar. Tapi ini bukan kabar buruk, justru sangat baik bagi kesehatan Anda" ujar Carlo Leifert, Profesor Universitas Newcastle di Inggris.
Leifert pun menyarankan supaya kita secara rutin mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi yang rendah kadar bahan kimia beracun sehingga tidak memicu reaksi sel kanker dan penyakit lainnya.(*)