Bantah Langgar SOP kepada Pasien, Begini Tanggapan Kepala RSU Sidikalang Terkait Ibu yang Meninggal Saat akan Melahirkan

By Healza Kurnia, Rabu, 18 April 2018 | 13:45 WIB
Keluarga almarhum Ramayana boru Sidauruk saat masih berada di RSU Sidikalang, Kabupaten Dairi, Minggu (15/4) (Healza Kurnia Hendiastutjik)

NOVA.id - Setelah viral beredar ke publik terkait kabar meninggalnya seorang ibu hamil yang akan melahirkan, kini pihak RSU Sidikalang angkat bicara.

Kepala RSU Sidikalang, dokter Henri Manik, mengatakan, pihaknya sudah memberikan pelayanan sesuai standar operasional untuk menangani Ramayana boru Sidauruk (38), ibu hamil yang kemudian meninggal dunia pada Minggu (15/4) malam.

Dilansir dari Kompas.com, menurut Henri, pasien tiba di rumah sakit pada pukul 20.30 WIB dan langsung dilayani petugas medis perawat dan bidan, mulai dari wawancara singkat hingga pemasangan infus oksigen kepada pasien yang akan melakukan persalinan tersebut.

"Jadi, petugas kami melakukan pelayanan sesuai prosedur terhadap pasien dimaksud," kata Henri, Rabu (18/4).

Baca juga: Mulai dari Trauma Hingga Masalah Penampilan, Inilah Deretan Artis yang Pilih Jadi Vegetarian

Dia juga menegaskan, saat itu ada dokter umum yang menangani pasien, yakni dr Jonson Wijaya.

Menurut Henri, ini juga sekaligus sebagai bentuk klarifikasi yang menyebut tak ada dokter saat kejadian.

"Dokter ada di sana. Dia yang kemudian menyatakan pasien harus dirujuk," ucapnya.

Rujukan itu awalnya ditolak pihak keluarga pasien karena memercayakan penanganan kepada pihak rumah sakit.

Namun, pada sekitar pukul 21.30 WIB, pasien kolaps.

Baca juga: Anak Susah Makan? Buatkan Makanan dengan Bentuk Unik Ini Saja

Pada saat posisi seperti itu barulah keluarga pasien bersedia dirujuk.

"Dokter merujuk ke rumah sakit terdekat, yakni di Kabanjahe, berjarak tempuh 1,5 jam dari Sidikalang," tuturnya.

Dia mengakui saat itu tak ada ambulans stand by karena sedang membawa pasien rujukan lain.

Kemudian petugas rumah sakit mencoba menyediakan angkutan alternatif dan sudah disiapkan, sebelum akhirnya pasien Ramayana boru Sidauruk meninggal dunia sekitar pukul 22.00 WIB.

"Jadi tuduhan kami melakukan kelalaian tidak benar. Petugas kami sudah melakukan standar operasional untuk menangani pasien," tandas Henri.

Baca juga: Ribuan Gerai Starbucks di AS Bakal Tutup 29 Mei 2018, Kenapa Ya?

Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, diduga akibat kelalaian pihak rumah sakit, seorang ibu hamil yang bernama Ramayana Sidauruk (38) meninggal pada Minggu (15/4) dalam keadaan mengandung.

Kejadian ini terjadi di Rumah Sakit Umum (RSU) Sidakalang, Kabupaten Dairi.

Ramayana yang berprofesi sebagai petani dalam kesehariannya itu diduga jadi korban akibat kelalaian pihak rumah sakit.

Baca juga: Ini 5 Makanan Segar dan Enak yang Bisa Dikonsumsi Ibu Hamil Saat Musim Panas

Pasalnya, ketika Ramayana seharusnya sudah dipersiapkan untuk melahirkan, kala itu justru tak ada satu pun dokter yang berjaga untuk membantu dirinya melahirkan.

Hanya ditemani tiga orang perawat, istri dari Tulus Sihombing (40) itu harus menahan rasa sakit hingga akhirnya dirinya menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 22.00 WIB.

Bahkan, Ramayana sempat mengalami pendarahan hebat satu jam sebelum dirinya dinyatakan meninggal.(*)