NOVA.id- Saat memasuki usia remaja, biasanya banyak orang yang mengalami pertumbuhan jerawat pada kulit wajahnya.
Mungkin ini hal yang menyebalkan, namun tumbuhnya jerawat pada usia pubertas merupakan hal yang normal.
Karena saat memasuki masa pubertas, ada kelebihan hormon yang disebut androgen dalam tubuh kita.
(Baca juga: Dijamin Awet, Ini Tips Merawat Hijab Ala Laudya Cynthia Bella)
Hormon ini membuat kelenjar minyak kita aktif sehingga menyebabkan sebum atau minyak berlebih.
Ini juga memicu pertumbuhan bakteri propionibacterium acnes.
Terlalu banyak sebum pada kulit akan menghalangi folikel rambut atau pori-pori sehingga menyebabkan teinfeksi dan muncul jerawat.
Jangan pernah khawatir, cukup lakukan perawatan wajah di bawah ini untuk mencegah jerawat lebih lanjut, melansir Stylecraze.
(Baca juga: Meski Sulit Dieja, Arti Nama Anak Samuel Zlygwyn dan Franda Bagus, loh!)
1. Bersihkan wajah dua kali sehari
Cara perawatan ini sudah mutlak harus dilakukan agar jerawat tidak mudah muncul.
Karena perawatan ini bisa membantu dalam menghilangkan kelebihan minyak, sel kulit mati, dan kotoran lain dari wajah kita.
Ingat, jika kita mencuci muka lebih dari dua kali sehari, maka minyak alami di wajah akan hilang dan kulit cenderung akan kering.
(Baca juga: Sarapan Kenyang dan Lezat Tanpa Nasi? Bisa kok, Bila Tahu Resepnya Ini!)
2. Gunakan toner
Baik berjerawat atau mengendalikan produksi minyak kulit kita, toner merupakan solusinya.
Toner bisa kita gunakan setelah wajah dicuci.
Produk ini bisa menghapus sisa kotoran serta membersihkan pori-pori sehingga jerawat tidak mudah muncul.
(Baca juga: Tak Perlu Repot, Cukup Ambil 4 Bahan Alami Ini di Dapur untuk Turunkan Demam )
3. Jangan lupa pakai serum
Serum mengandung zat aktif yang bisa menembus kulit dan membuatnya bebas jerawat dan bersih.
Setelah pori-pori bersih, oleskan serum dan usapkan dengan lembut.
(Baca juga: Mau Mimpi Indah Malam Ini? Yuk Lakukan Langkah Berikut Agar Tidur Lebih Nyenyak )
4. Menutrisi kulit dengan pelembap
Produk untuk mengatasi jerawat cenderung membuat kulit kering.
Itulah mengapa selalu sandingkan dengan pelembap merupakan hal penting.
Saat membeli pelembap, selalu pilih yang non-comedogenic.
Produk ini secara khusus disiapkan untuk kulit kering, berminyak, kombinasi.
Mereka juga tidak akan menutup pori-pori.
(Baca juga: Sebelum Membersihkan Wajah, Ketahui Terlebih Dahulu 8 Kesalahan Ini, Jangan Lakukan Lagi!)
5. Tetap terhidrasi
Ketika tubuh mengalami dehidrasi, itu bisa membuat kulit kering dan rentan iritasi.
Kondisi ini bisa memicu jerawat atau membuatnya lebih buruk.
Tubuh kita 70 persen adalah air.
Dan air memiliki dua tujuan yakni membawa nutrisi ke semua sel kita, dan kedua mengeluarkan semua racun dari tubuh kita.
Kekurangan air akan memperlambat eliminasi racun dari tubuh dan kulit.
Sehingga jerawat tidak mudah muncul.
(Baca juga: Ingin Kulit Bercahaya Bak Artis Korea? Cukup Makan 5 Jenis Buah Ini Saja)
6. Gunakan makeup tipis
Hal terbaik untuk menghindari jerawat adalah menggunakan makeup yang tipis.
Selain itu sebaiknya hindari penggunaan riasan saat sedang mengalami kulit yang breakout.
Jika kita ingin menggunakan riasan, bersihkan dahulu wajah.
Dan selalu pilih produk makeup yang bebas minyak dan tidak komedogenic.
(Baca juga: Serunya, Inilah Wadah Bagi Para Beauty Lovers yang Ingin Jadi Beauty Creators)
7. Hindari stres
Stres bisa memperburuk jerawat.
Para ilmuwan masih mempelajari korelasi antara stres dan jerawat.
Sel-sel yang menghasilkan sebum atau minyak memiliki reseptor untuk hormon stres.
Para ahli menduga jika stres mungkin meningkatkan regulasi sel-sel penghasil minyak, yang menghasilkan lebih lanjut jerawat dan memperburuk kondisi ini.
Jadi jika tak ingin berjerawat, hindarilah stres.
(Baca juga: Makin Dekat Tanggal Pernikahan, Ternyata Ini Deretan Pelanggaran yang Dilakukan Pangeran Harry!)
8. Detoks tubuh
Hindari makanan cepat saji atau junkfood.
Ini merupakan satu dari banyak cara untuk mengurangi jumlah racun yang menumpuk di sistem tubuh kita.
Makanan olahan dan minuman manis mengandung rasa dan warna buatan, bahkan mereka rendah dalam nilai gizi.
Sebaliknya, tingkatkan asupan makanan organik seperti biji-bijian, buah, dan sayur untuk menjaga kesehatan usus. (*)