Jangan Salah, Begini Cara Tepat Menghadapi Pasangan yang Sedang Dilanda Stres

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 4 Mei 2018 | 10:00 WIB
Berpikir jernih bantu pasangan lebih tenang menghadapi penyakit (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Pasangan terlihat lebih diam dan berbeda daripada biasanya?

Wah, mungkin saja pasangan kita sedang mengalami stres.

Sangatlah penting mengenali tipe pasangan kita.

Ada tipe pasangan yang terbuka dan terbiasa menyampaikan dirinya sedang stres, misalnya dengan langsung berbicara sedang kecewa tentang pasangannya.

(Baca juga: Suasana Hati Lagi Galau? Ternyata Cukup Lakukan Hal Ini untuk Mengatasinya)

Namun, “Sebaliknya ada juga yang tertutup bahkan sungkan menyampaikan perasaannya ke pasangan. Jika ini terjadi kita perlu belajar untuk memahami pasangan secara lebih mendalam,” kata I. Luki Arinta, Psi.,M.Si., Inner Growth Psychologist.

Mengapa ada pasangan yang terbuka dan tertutup?

“Ada yang merasa tidak perlu pasangan tahu masalahnya, misalnya masalah pekerjaan di kantor. Sehingga lebih suka memendam sendiri. Tapi ada yang merasa malu kalau dirinya memiliki masalah. Bisa jadi karena takut dianggap dirinya tidak mampu.”

Tak jarang ada juga yang suka bercerita tentang stresnya.

(Baca juga: Mengintip Keseruan Suzuki City Rally yang Sukses Bikin para Peserta Ketagihan)

“Bahkan mengalihkan stres tersebut ke pasangannya. Sangat penting belajar memahami karakter pasangan, agar bisa mengantisipasi untuk mengelola stres tersebut. Bahkan dipaksa pun kalau memang belum saatnya terbuka, tidak akan menyelesaikan masalah.

Mengajak pasangan bicara menjadi kunci utama dalam menyelesaikan pasangan yang stres.

“Ajaklah bicara pasangan pada waktu dan situasi yang tepat. Misalnya, saat hari libur kerja dimana suasana sedang nyaman. Sebisa mungkin hanya berdua saja tanpa gangguan, misalnya sedang mengasuh anak-anak.”

Sampaikan dengan cara yang nyaman hal-hal dari pasangan yang membuat kita stres.

(Baca juga: Dijamin Awet, Ini Tips Merawat Hijab Ala Laudya Cynthia Bella)

“Pada tahap ini juga merupakan kesempatan untuk saling memberi masukan dan dibutuhkan kemampuan untuk menerima.”

Terkadang yang terjadi, kita atau pasangan menganggap masukan sebagai kritik dan berakhir dengan reaktif dan saling menyalahkan.

“Kemampuan menerima secara aktif adalah bagaimana menjadikan masalah itu menjadi peluang untuk bertumbuh secara bersama-sama.”

Luki memberi contoh, istri atau suami stres karena sering ditelepon pasangannya.

(Baca juga: Meski Sulit Dieja, Arti Nama Anak Samuel Zlygwyn dan Franda Bagus, loh!)

“Tanyakan alasan mengapa sering-sering menelepon apakah karena ingin tahu kabar, cemburu, atau ingin curhat masalah di kantor atau di rumah.”

Sampaikan juga akibatnya jika sering-sering ditelepon.

“Mulai dari tidak enak dengan rekan kerja atau atasan, mengganggu aktivitas rutin, merasa dicemburui, dan merasa tidak dipercaya.” (*)

Noverita K. Waldan