NOVA.id - Kejadian tentang kaburnya anak sulung artis Nikita Mirzani beberapa hari yang lalu menyebabkan warganet terkejut.
Laura Meizani atau yang akrab disapa Loly, kabur dari rumah orang tuanya dan meminta perlindungan ke Komnas Perlindungan anak.
Penyebab Loly tidak ingin pulang ke rumah Nikita dikarenakan suatu permasalahan keluarga.
(Baca juga: Jadi Relawan di Negara Konflik, Perempuan Ini Relakan Nyawa di Usia 21)
Agar kita tidak mengalami hal yang sama dengan Nikita Mirzani, ada baiknya memperhatikan cara berkomunikasi dengan anak yang baik.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam berkomunikasi dengan anak.
1. Menciptakan Ritual Percakapan
Perhatikanlah kebiasaan anak kita saat bercakap-cakap.
Apakah anak tidak suka percakapan di pagi hari?
Atau anak lebih suka berbicara pelan.
Ada pula anak yang tidak menyukai pertanyaan.
Dengan memperhatikan hal-hal berikut kita bisa berkomunikasi secara nyaman dengan anak.
Selain itu, ciptakanlah ritual bercakap-cakap, misalnya ketika 15 menit saat di mobil bersama anak atau malam hari setelah semua pekerjaan telah selesai.
(Baca juga: Lakukan Facial Wajah Secara Rutin, Jika Ingin Dapatkan 6 Manfaat Ini!)
2. Jadilah Teman
Ketika berbicara dengan anak, jadilah seorang teman.
Jangan menjadi seorang terapis dan jangan terlalu menasihati.
Selain itu, ketika anak sedang sedih, berusahalah memahaminya.
Jangan langsung menilai, menyalahkan anak, dan sebagainya.
(Baca juga: Siapa Sangka 5 Makanan Yang Tampak Lezat Ini Ternyata Tas Perempuan)
3.Membantu Anak Bercerita
Bantulah anak saat bercerita.
Tanyakanlah hal-hal seperti, "Siapa yang ada di sana? Apa yang ia katakan? Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?"
Pertanyaan-pertanyaan itu membuatnya merasa didengarkan.
Lalu, juga menunjukkan bahwa kita memahaminya serta tertarik dengan ceritanya.
(Baca juga: Wah, Ternyata 7 Negara Ini Gratiskan Biaya Kuliah Hingga 100%)
4. Berikan Saran
Setelah kita mendengarkan, lalu diskusikanlah apa yang sebaiknya anak lakukan untuk menghadapi masalahnya.
Berikanlah saran, namun juga berikan pilihan untuk memutuskan sendiri.
Sebab, pada akhirnya, semua kembali pada keputusan anak sendiri. (*)