7 Tahun di Amerika, Cinta Laura Buka-Bukaan Perbedaan Gaya Hidupnya

By Healza Kurnia, Senin, 11 Juni 2018 | 13:30 WIB
Cinta Laura (istimewa)

NOVA.id - Setelah tujuh tahun di Amerika Serikat, apa yang terjadi dengan Cinta Laura?

Karena di sana dia berkuliah, mustinya lebih pintar.

Bertahun-tahun kemudian, dia pastinya, lebih besar dan tentunya lebih cantik.

Cinta bukan hanya terkenal sebagai sosok perempuan yang “ngotot” mengejar karier.

Tapi ia pun selalu menyiapkan diri sebaik-baiknya.

Salah satunya, dia mengaku makin serius menjaga tubuh.

Baca juga: Tak Hanya Dunia Hiburan, Hamish Daud Juga Sibuk Urus Laut Indonesia

Karena dia yakin, bagi seorang aktris, tubuh dan wajah adalah aset berharga.

“Semua perempuan ingin terlihat cantik dan seksi. Untuk itu, enggak bisa hanya dengan duduk-duduk manis. Aku harus kerja keras. Di Amerika, semua lebih memungkinkan. Udara bersih dan enggak ada polusi, di mana-mana aku bisa jalan kaki. Makanan juga sehat dan minim gorengan," bebernya.

Karenanya, Cinta paling ogah mengonsumsi karbohidrat, kecuali di satu hari yang ia sebutcheating day.

Selain itu, Cinta pun tak pernah menyentuh penganan atau minuman manis dan hanya menyantap sayur-sayuran serta sumber protein seperti dada ayam dan ikan.

Di kala Ramadhan pun, Cinta ini tetap menjaga pola makannya tanpa kecuali.

“Enggak ada alasan untuk enggak makan makanan sehat. Sahur dan berbuka ya seperti biasa, aku juga selalu masak sendiri di sini. Paling ditambah sup bening gitu," jelas Cinta.

Baca juga:Wajah Roy Kiyoshi Jadi Sorotan, Begini Balasan Femmy Permatasari untuk Warganet yang Nyinyir

Kepada NOVA, pecinta makanan pedas itu tak pernah absen olahraga, meskipun di bulan puasa.

Ia mengaku kadang bisa olahraga dua kali dalam sehari dengan durasi yang cukup intens untuk membentuk lengan, otot perut, juga mengencangkan bokong.

“Aku melakukan ini semua karena ini aset. Kalau mau jadi artis Hollywood, tapi penampilanku biasa aja, mana ada yang mau hire aku? Artis, kan, harus lebih menarik daripada orang awam. Ya aku melakukannya dengan hal-hal seperti ini,” ujarnya.

Ia yang kini sudah mengantongi gelar Sarjana Psikologi dan Sastra Jerman itu pun sempat mengungkapkan bahwa masih ingin mengambil gelar master di Columbia University atau di Harvard.(*)

(Wida Citra Dewi)