Gadis Kecil Ini Alami Hal Mengerikan Setelah Salah Diagnosis

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Selasa, 12 Juni 2018 | 11:30 WIB
Aimee Wilcox's daughter Lara who developed a brain tumour which was not picked up at an early opport (Wilcox family / SWNS.com)

Willcox akhirnya menjalani konsultasi spesialis pada Juni 2016 serta tes MRI karena rasa sakit yang tidak tertahankan.

Pada Juli 2016, Aimee yang putus asa melihat kondisi anaknya terpaksa memboyong Willcox ke Rumah Sakit Anak-Anak di Bristol.

Lara Willcox (Metro.co.uk)

"Pediatri di Bristol segera memerintahkan CT scan, yang menunjukkan tumor otak kanker dan penumpukan cairan yang sangat besar di otaknya. Itu menghancurkan sumsum tulang belakangnya, menyebabkan rasa sakitnya yang hebat dan membuatnya tidak bisa mengangkat kepalanya. Tiga hari kemudian Lara menjalani operasi sebelum ia diterbangkan ke Amerika untuk perawatan spesialis proton untuk menyingkirkan kanker.

(Baca juga: KPI Jatuhkan Sanksi untuk 2 Program Televisi Ramadan, Ini Alasannya)

Saat ini, masih ada 50% kemungkinan Lara bisa kehilangan pendengarannya di satu telinga dan dokter masih memantau kemampuan tubuhnya untuk memproduksi hormon. Dia juga bisa mengalami kerusakan otak dan ada kemungkinan tumor bisa kembali," kenang Aimee.

Aimee sangat khawatir karena dokter mengatakan bahwa Willcox memiliki tumor yang ekstrim sehingga memengaruhi sumsum tulang belakang dan batang otaknya.

Bahkan, dirinya mengaku sangat frustasi dan terus-menerus memohon dokter untuk berupaya sebaik mungkin menyelamatkan nyawa sang buah hati.

(Baca juga: Tak Diketahui Pelakunya, Seorang Perempuan Tak Bernyawa Ditemukan di Dalam Boks Plastik)

Namun, Aimee juga mengajukan tuntutan pada rumah sakit Royal United Hospital yang tidak melakukan tindakan apapun dan salah mendiagnosis penyakit Willcox.

Pihak rumah sakit telah mengonfirmasi dengan mengatakan bahwa mereka hanya melakukan sesuai pedoman dalam mengobservasi tumor pada otak anak.

Hingga kini, orang tua Willcox berharap peristiwa yang menimpa Willcox tidak kembali terulang pada anak-anak lainnya dan masih berjuang untuk menuntaskan kasus ini.

Sahabat NOVA, semoga Willcox menjadi kasus terakhir sebagai korban malpraktik ya. (*)