NOVA.id - Ketika salah satu keluarga kita harus menderita karena mengalami suatu penyakit, pastinya kita akan merasa sedih dan terpukul.
Kita juga pasti akan berusaha untuk melakukan pengobatan untuk menyembuhkan anggota keluarga tersebut, apalagi jika dia adalah seorang bayi yang baru lahir.
Seperti yang dialami oleh keluarga George dan Farra saat mendapatkan anak ketiganya.
(Baca juga: Ibu Ini Nyaris Tewas Lantaran Naiki Pipa Seluncur di Kolam Renang)
Talia, nama sang anak didiagnosa mengalami kelainan pada dirinya.
Saat diuji lebih lanjut, Talia memiliki kondisi langka yang disebut "atresia biliaris".
Hal ini bisa mengancam jiwa karena saluran empedu yang ada di dalam atau di luar hati tidak memiliki bukaan yang normal.
(Baca juga: Bingung Kehabisan Bensin Saat Mudik? Yuk, Ketahui 3 Tips Berikut!)
Untuk itu, Talia harus menjalani transplantasi hati untuk memperbaiki kerusakan pada tubuhnya.
Melakukan transplantasi sendiri harus mendapatkan donor hati yang cocok, sayangnya George dan Farra tidak memiliki kecocokan tersebut.
Sehingga, ia harus menunggu donor hati yang cocok untuk Talia.
(Baca juga: Sederhananya Tempat Tinggal Tasya Kamila di New York, Setuju?)
Setelah usia 9 bulan, Talia bertemu dengan Kiersten Miles, seorang mahasiswa berusia 22 tahun.
Kiersten memang sedang mencari pekerjaan sebagai pengasuh selama musim panas, dan ia bertemu dengan keluarga George dan Farra.
Ia pun telah mengetahui bahwa Talia menderita penyakit atresia biliaris.
(Baca juga: Sederhananya Tempat Tinggal Tasya Kamila di New York, Setuju?)
Setelah mengikuti perkembangan Talia, ia pun ingin mengetahui lebih jauh mengenai translantasi hati.
Kemudian ia memutuskan untuk menyumbangkan sebagian dari hatinya untuk menyelamatkan Talia.
Ibu dari Talia sebenarnya sedikit ragu dengan keinginan dari Kiersten, karena ini bukan semudah donor darah.
Namun, keluarga Kiersten mengijinkannya untuk melakukan transplantasi tersebut.
Setelah menjalani rangkaian tes dan beberapa persiapan, operasi pun dilakukan.
Usai menjalani operasi perempuan ini pun merasa tidak menyesal setelah menyelamatkan kehidupan Talia. (*)