Salah satu dari beberapa film pendek garapannya yang berjudul Topeng, sempat beraksi di Los Angeles Festival (2014).
Sebagai aktris, Phia tentu sudah khatam.
Baca juga: Muda dan Cantik, Ini Fakta Menteri Teknologi Malaysia yang Baru
Tapi, bagaimana sebagai sutradara?
“Ya sutradara, kan, jadi kepala semuanya ya. Beda kalau jadi aktor yang kita fokusin ya di keaktorannya saja. Sutradara, kan, juga harus jadi penentu keputusan untuk semuanya,” ujar aktris yang memulai kariernya sebagai model.
Buat Phia, lebih enak jadi sutradara atau jadi pemain?
Dengan spontan dan senyuman, Prisia menjawab, belakang layar.
Namun, ia lekas mengoreksi perkataannya.
Ternyata, ia tak bisa memilih kedua hal tersebut.
“Sebenarnya enggak juga, sih. Kalau di belakang layar, enaknya, ya udah dateng gitu aja, enggak perlu makeup, enggak perlu apa gitu. Cuman beban yang dipikirin juga banyak. Kalau di depan layar, ya tanggung jawab sebagai aktor juga berat sih, jadi ya samalah,” ujar perempuan 34 tahun ini.
Baca juga: Makanan Hits Australia Ini Sepintas Penampakannya Mirip Donat Goreng Mie!
Tapi, meskipun begitu, Phia justru mengaku ketagihan menjadi sutradara.
Alasannya simpel, ia suka bercerita.
“Jadi kalau orang nulis jurnal, kalau saya bikin film pendek,” ungkapnya.
Dan, film bergenre thriller yang paling disukainya.
“Kalau untuk bikin drama, kayaknya emang enggak selera. Maksudnya, kalau drama kan cerita cinta-cintaan, buatku cerita kayak gitu agak membosankan,” tukasnya.(*)
(Aghnia Hilya N.)