Punya Uang Warisan Besar dan Bingung Cara Mengelolanya? Ikuti Cara Ini Saja!

By Healza Kurnia, Senin, 9 Juli 2018 | 08:00 WIB
Ilustrasi Uang (success.com)

 

NOVA.id - Setiap orang yang meninggal biasanya selalu meninggalkan surat wasiat bagi keluarga yang ditinggalkannya.

Selain masalah yang mungkin harus diselesaikan, dalam surat wasiat biasanya juga terlampir warisan yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal tersebut.

Nah, salah satu warisan orang tua yang meninggal biasanya adalah uang.

Uang warisan dari orang tua, memang seperti uang yang dititipkan kepada kita untuk dikelola dengan baik.

Karena bagaimanapun juga uang itu adalah hasil jerih payah orang tua kita selama hidupnya.

Baca juga: 5 Pesepak Bola Ganteng Ini Bikin Nonton Piala Dunia 2018 Makin Seru

Walaupun tidak ada alasan yang jelas kenapa tidak boleh dipakai untuk bisnis, dimana konon akan merugi.

"Akan tetapi memang melakukan bisnis itu tidaklah mudah dan kemungkinan merugi cukup besar kalau kita tidak serius menjalankan bisnisnya," ungkap Tejasari CFP, konsultan finansial.

Tejasari menjelaskan jika bisnis adalah salah satu investasi yang memiliki risiko cukup besar, dimana uang yang kita tempatkan sebagai modal dalam berbisnis bisa habis begitu saja apabila bisnis tidak berjalan sesuai rencana.

Sebaliknya, apabila dikelola dengan baik, tentunya bisnis bisa memberikan penghasilan yang sangat baik buat kita.

"Begitu pula dengan produk investasi lainnya, bisa memberikan penghasilan yang baik dengan kita, dimana dananya bisa berkembang dengan cukup pesat," imbuhnya.

Tapi, setiap produk investasi selalu memiliki sisi risiko, yaitu dimana uang yang kita tempatkan bisa turun nilainya menjadi lebih kecil atau tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Sama seperti bisnis, produk investasi lainnya akan memberikan return yang baik, apabila kita mengerti, mempelajari risiko yang mungkin terjadi dan mengelolanya dengan baik.

Baca juga: Ucapkan Selamat Tinggal Pada Noda di Kemeja Putih dengan Ini!

Produk keuangan yang memiliki risiko paling rendah, atau boleh dibilang paling aman adalah produk perbankan seperti tabungan dan deposito.

Selain bank akan memastikan bunga yang dijanjikan akan dibayarkan tepat waktu, Pemerintah juga mendukung dengan memberikan jaminan akan kembalinya uang kita apabila terjadi masalah dengan Bank.

"Hanya saja bunga yang diberikan oleh bank cukup rendah apabila dibandingkan dengan produk investasi lainnya, yaitu berkisar antara 1% - 6% saat ini, itupun belum termasuk pajak atas bunga sebesar 20%," papar dia.

Apabila kita ingin mendapatkan return yang lebih tinggi dari produk perbankan, maka otomatis risiko yang diberikan oleh produk investasi ini juga lebih tinggi.

Menurut Tejasari, reksa dana adalah produk investasi yang sangat baik bagi pemula.

Selain bisa memberikan return lebih tinggi dari tabungan dan deposito, saat ini akses untuk membeli reksa dana juga sudah cukup luas.

Sehingga kita bisa membeli reksa dana di banyak tempat.

Baca juga: Seperti di Museum, Rasyid Rajasa Pajang Baju Pengantinnya di Rumah

Apa risiko yang mungkin timbul apabila kita berinvestasi di reksa dana?

"Selain return yang diberikan lebih kecil dari yang kita harapkan, turunnya nilai uang yang kita investasikan adalah salah satu risiko yang mungkin terjadi apabila Pasar Modal tempat reksa dana dikelola sedang mengalami penurunan," jelasnya.

Sejalan dengan berjalannya waktu, apabila Pasar Modal kembali membaik, maka uang kita yang diinvestasikan akan kembali naik.

Kita tidak akan mengalami kerugian apabila tidak mencairkan reksa dana saat nilainya sedang turun.

Oleh karena itu mengerti akan jenis-jenis reksa dana yang kita beli sangatlah penting.

Baca juga: Gadis Cantik Ini Akan Jadi Perempuan Pertama yang Mendarat di Mars

Reksa dana pasar uang adalah pilihan yang tepat untuk memulai investasi apabila kita masih ragu.

Karena reksa dana ini memiliki tingkat risiko yang paling rendah, dengan kestabilan return yang sangat baik.

"Apabila kita sudah lebih mengerti tentang reksa dana, kita bisa memilih reksa dana jenis lainnya seperti reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana saham untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih tinggi," tutup Tejasari.

Semoga menginspirasi, Sahabat NOVA!(*)