NOVA.id - Peristiwa terjebaknya 12 siswa sekolah dan seorang pelatih sepak bola dalam gua selama lebih dari 9 hari kini tengah mendapat sorotan dunia.
Pasalnya, untuk melakukan misi penyelamatan, para penyelam dan pendaki profesional dari seluruh dunia karena medan dan cuaca buruk seperti yang dilansir dalam Mirror.co.uk.
Para anak-anak ini terjebak di Gua Tham Luang, Provinsi Chiang Rai pada 23 Juni 2018 lalu setelah mengakhiri latihan sepak bola.
Nahas, ketika berada di dalam gua, hujan deras mengguyur hingga gua dibanjiri air setinggi orang dewasa.
(Baca Juga : Konsumsi 2 Buah Pisang Tiap Hari Dan Keajaiban Ini Akan Terjadi)
Pada 2 Juli 2018, kedua belas anak dengan seorang pelatih sepak bola ini akhirnya ditemukan.
Anak-anak kuat ini bertahan selama 9 hari tanpa makan di dalam gua karena tidak memiliki pengalaman menyelam dan bahkan sebagian tidak dapat berenang untuk lolos dari gua yang telah digenangi air bah tersebut.
Tragisnya, ketika misi penyelamatan dilakukan, seorang mantan penyelam dari Angkatan Laut Thailand meninggal karena kehabisan oksigen.
Beruntung, anak-anak tangguh ini dapat ditemukan meski kondisinya mengenaskan karena hipotermia dan kelaparan akut.
(Baca Juga : Ucapkan Selamat Ulang Tahun, Krisdayanti Sempat Salah Tulis Umur Aurel)
Sebelum dievakuasi, para korban diberikan makanan mudah cerna untuk kembali membangkitkan energi setelah berpuasa selama berhari-hari lamanya.
Setelah itu anak-anak yang terkuat dikeluarkan terlebih dahulu sedangkan sisanya kembali diberikan waktu untuk memulihkan energi sebelum dievakuasi.
Anak-anak itu meninggalkan sepeda, ransel dan sepatu mereka di luar kompleks gua sebelum jauh memasuki terowongan demi terowongan gelap tersebut.
Semua korban yang dievakuasi dilarikan ke rumah sakit dan mendapat pantauan khusus.
Umumnya, gejala yang dirasakan termasuk radang pernapasan karena bau kotoran burung dan kelalawar.
(Baca Juga : Gelar Resepsi Pernikahan, Gaun Nadine Chandrawinata Berusia 37 Tahun)
Sahabat NOVA, menjadi pembelajaran yang berharga, semoga kasus serupa tidak kembali terulang ya. (*)