Curahan Kesedihan Istri Penyelam yang Tewas saat Selamatkan Tim Sepak Bola Thailand

By Nuzulia Rega, Kamis, 12 Juli 2018 | 12:45 WIB
Curahan Kesedihan Istri Penyelam yang Tewas saat Selamatkan Tim Sepak Bola Thailand ()

NOVA.id - Kebahagiaan tengah menyelimuti seluruh warga Thailand saat 12 anak dan pelatih yang terjebak di gua telah berhasil diselamatkan.

Namun, siapa sangka, kegembiraan ini harus diselingi dengan kesedihan karena salah satu tim penyelamat, Saman Gunan tewas di tengah misi penyelamatan.

Dalam sebuah wawancara bersama BBC, istri Saman Gunan, Waleeporn Gunan mengungkapkan perasaannya.

(Baca juga: Pakai SKTM, Ternyata Siswa Ini Punya Mobil, Begini Reaksi Pihak Sekolah)

"Jika bertanya kepada saya apakah saya sedih, itu seperti saya sudah mati tetapi saya masih hidup," kata Waleeporn.

Waleeporn mengatakan bahwa suaminya yang berusia 38 tahun senang membantu orang lain, melakukan pekerjaan amal dan juga menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik.

"Dia telah dipuji sebagai pahlawan karena siapa dia," katanya.

(Baca juga: Wah, Jawab Pertanyaan Warganet, Cinta Laura Beberkan Rahasia Kecantikan Hingga Pemain Sepak Bola Favoritnya!)

Waleeporn mengatakan bahwa dia akan selalu mengingat suaminya sebagai pria yang penuh kasih sayang.

Ia mengenang kebiasaan mereka setiap hari yang selalu saling berbicara satu sama lain.

"Setiap hari sebelum dia berangkat kerja kami mengatakan kami saling mencintai," kata Waleeporn.

(Baca juga: Berlibur ke Turki, Buah Hati Fenita Arie Tidak Rewel karena Diberi Ini)

"Saman pernah berkata kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati, kita tidak bisa mengendalikan itu, jadi kita perlu menghargai setiap hari," katanya.

Ayah Saman, Wichai Gunan, juga sangat terpukul atas kepergian putranya.

Namun disisi lalin ia juga merasa bangga atas pengorbanan Sunan Gunan.

"Ayah menyayangimu," katanya.

(Baca juga: Yuk, Hilangkan Komedo di Hidung dengan Putih Telur, Begini Resepnya)

Waleeporn juga meninggalkan kalimat menyentuh saat melakukan wawancara bersama BBC.

Ia menyebutkan bahwa "Kamu (Suanan Gunan) adalah pahlawan dihatiku."

Saman meninggal saat sedang meletakkan tangki oksigen di sepanjang kompleks gua bawah air, tetapi jatuh pingsan sekitar 1,5 km dari pintu masuk gua.

(Baca juga: Potret Suku yang Terisolasi Selama 55.000 Tahun akan Terancam Hilang)

Seorang teman menyelam menemukan Saman tidak sadarkan diri di air dan berusaha memompa jantungnya.

Namun, ia tidak bisa menyelamatkan hidup Sunan Gunan.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn telah memerintahkan agar pemakaman Saman diberikan penghargaan penuh. (*)