Terapung di Lautan Selama 21 Jam, Ibu Ini Ungkapkan Caranya Bertahan

By Hinggar, Jumat, 13 Juli 2018 | 14:00 WIB
Sebelah kiri Olga Kurdo yang hanyut di lautan selama 21 jam ()

NOVA.id - Seorang perempuan berusia 55 tahun terbawa arus laut, dan harus terapung di tengah lautan selama 21 jam.

Hal ini terjadi saat perempuan bernama Olga Kuldo pergi berenang ke pantai.

Padahal sudah ada peringatan bendera kuning yang menandakan cuaca yang kurang bersahabat.

Saat terbawa arus ia mengungkapkan dirinya merasa takut akan serangan hiu dan terbawa gelombang besar yang menyeretkan jauh dari daratan.

(Baca juga : Sempat Menjadi Alat Bermain, Ternyata Begini Sejarah dari Kartu Tarot)

Bergantung dengan air bed, ia mengalami hipotermia saat malam dan panas menyengat tubuhnya di siang hari.

Ia pun menceritakan pengalamannya bertahan di tengah lautan setelah selamat dari peristiwa mengerikan tersebut.

Olga Kuldo yang terapung di tengah lautan ()

(Baca juga : Selamatkan Tim Dari Gua Thailand, Anak Ini Tenyata Menguasai 5 Bahasa)

"saya bukan perenang yang baik, jadi saya memegang erat-erat airbed saya dan berpikir bahwa saya akan berhasil mendayung ke pantai." kata Olga Kuldo.

Tapi sepertinya arus dan angin membawa saya semakin jauh." lanjutnya.

Hari berganti malam, dan ia merasa ada elang yang tengah mengintainya dari atas, dan badai datang menyebabkan ombak besar.

(Baca juga : Ingin Gali Potensi Anak Secara Cepat? Lakukan 7 Perilaku Berikut Ini!)

Satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah berpegang pada air bednya.

Meski merasa kelelahan, ia tak bisa tidur, Olga mencoba untuk tetap terjaga.

Pikiran mengenai keluarga yang mencemaskannya membuat perempuan ini tetap bertahan.

Beruntung baginya, karena pesawat yang berpatroli di perbatasan eksternal Uni Eropa melintas.

(Baca juga : Kisah Sukses Siti Retnanik, Mengolah Dedaunan Hingga ke Eropa)

Kapal datang untuk menyelamatkan Olga Kuldo ()

Kapal segera datang menjemputnya dan perempuan asal Rusia itu berhasil diselamatkan.

Ia berada sejauh 7 mil di laut dan mengalami hipotermia dan dehidrasi.

(Baca juga : Satu Orang Tewas dalam Upaya Penyelamatan Tim Sepak Bola Thailand di dalam Gua)

Kulit punggungnya terbakar parah karena paparan sinar matahari. (*)