NOVA.id - Drama final Piala Dunia tidak hanya datang dari hasil akhir pertandingan yang mendapuk Perancis untuk kedua kalinya menjuarai pesta sepak bola bergengsi ini tetapi juga cerita unik lainnya.
Sejak awal, laga panas ini telah mendulang banyak cerita mulai dari gol bunuh diri hingga sepak pinalti yang mendebarkan.
Namun, wasit harus meniup pluit pada menit ke 52 dan menahan pertandingan selama beberapa menit seperti yang dilansir dari Sportstarlive.com pada 16 Juli 2018.
(Baca juga: Haru, 12 Korban Thai Cave Rescue Ungkapkan Terimakasih Kepada Tim Penyelamat)
Salah satu pemandangan yang mungkin tidak akan dilupakan oleh para penggila bola adalah saat masuknya empat penyusup ke dalam lapangan saat pertandingan Prancis kontra Kroasia itu berlangsung.
Pasalnya, empat penyusup telah datang mengganggu jalannya pertandingan ini diidentifikasi sebagai Pussy Riot.
Pussy Riot dikenal sebagai kelompok punk feminis Rusia yang berbasis di Moskow.
(Baca juga: Sosok Tampan Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Venue Asian Games, Siapa ya? )
Para perempuan ini mengenakan jubah dan berlari ke tengah lapangan seolah akan menyerang para pemain yang tengah bertanding.
Setelah berhasil ditangkap, ternyata di balik jubah tersebut para peempuan ini mengenakan seragam keamanan!
Hal ini diketahui setelah kelompok feminis ini membagikan klaimnya di Twitter.
(Baca juga: Lempar Surat dalam Botol ke Laut, 2 Tahun Kemudian Muncul Jawaban Tak Terduga )
"Saat ini, ada empat anggota di final Piala Dunia," ungkap Pussy Riot.
Para penyusup ini diseret paksa dari lapangan untuk membuat jalannya pertandingan final ini kembali kondusif.
Stadion Luzhniki, Moskow menjadi saksi penutupan pesta bola sejagad ini yang akan berlangsung pada tahun 2022 mendatang.
Sahabat NOVA, nekat banget ya para penyusup ini! (*)