Waduh, Konsumsi Susu Formula Bisa Menjadi Penyebab Leukimia pada Anak!

By Hinggar, Selasa, 17 Juli 2018 | 18:00 WIB
Denada dan sang putri ()

NOVA.id - Kabar yang cukup memprihatinkan datang dari penyanyi Denada.

Saat ini sang putri, Sakira Aurum tengah dirawat di rumah sakit Singapura karena mengidap leukimia, dan telah menjalani pengobatan selama lebih dari satu setengah bulan.

Sebenarnya apa yang bisa menjadi penyebab seorang anak bisa mengalami kanker darah atau leukimia?

(Baca juga: Sambil Menangis, Denada Buka-bukaan Tentang Kondisi Putrinya yang Divonis Leukimia)

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab anak menderita penyakit leukimia misalnya  paparan bahan kimia tertentu seperti benzena, yang ditemukan dalam bensin dan digunakan oleh industri kimia, terkait dengan peningkatan risiko beberapa jenis leukemia.

Sebuah penelitian menyebutkan salah satu faktor yang bisa memicunya adalah pemberian susu formula.

Sebuah penelitian menemukan balita yang mengkonsumsi susu formula tambahan akan mengalami peningkatan sebesar 16 persen dari resiko relatif untuk leukimia limfoblastik akut dibandingkan mereka yang tak mengkonsumsi susu formula tambahan.

(Baca juga: Belum Ada 5 Jam Lahir, Anak Vicky Shu Sudah Punya Akun Instagram)

Leukimia limfoblastik adalah jenis kanker darah dan sumsum tulang.

Kanker ini banyak diderita anak-anak antara 3 hingga 7 tahun.

Penelitian yang dilakukan University of Texas menemukan anak usia di bawah satu tahun hingga 14 tahun juga bisa menderita kanker ini.

(Baca juga: Jalani Operasi Tumor Otak, Perempuan Muda Ini Terancam Lumpuh)

Resiko anak mengidap kanker jenis ini akan meningkat jika diberikan susu formula lebih lama dan tak menggantinya dengan makanan padat.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Texas di Austin juga menemukan bahwa ASI memiliki manfaat untuk perkembangan kekebalan pada bayi.

"Jika bayi hanya diberi susu formula, dia tidak akan mendapatkan faktor kekebalan apa pun dari ibunya, yang dapat menyebabkan risiko yang lebih besar." Ungkap Jeremi Schraw sang peneliti.

(Baca juga: Penyelam Ungkap Rahasia Penyelamatan Tim Sepak Bola Thailand)

Mereka juga menemukan bahwa anak yang didiagnosis menderita leukimia juga mulai makanan padat lebih lambat dari anak-anak yang tidak mengidap kanker. (*)