NOVA.id - Setiap orang terkenal biasanya memiliki haters, tak terkecuali Meghan Markle.
Samantha Markle nampaknya telah menjadi salah satu hater Meghan.
Saudari tiri Meghan itu memang tidak mendapatkan undangan di pernikahan Meghan.
(Baca juga: Seperti Royal Wedding Pangeran Harry, Putri Eugenie Undang Warga ke Istana Saat Pernikahan)
Hal ini mungkin disebabkan Samantha tidak mendukung hubungan Meghan dengan Pangeran Harry.
Setelah Thomas Markle, ayah Meghan, membeberkan hubungan Meghan dan Pangeran Harry pada media, kini saudari tiri Meghanlah memberikan pernyataan mengejutkan.
(Baca juga: Maia Estianty Pamer Rambut Beruban, Malah Dibilang ABG, Seperti Apa ya Penampilannya?)
Samantha memberikan komentar pada foto Meghan yang menunjukkan ia sedang berada di acara penghormatan untuk Nelson Mandela.
Dalam Twitter, cuitannya berbunyi, "Bagaimana kalau kamu memberi penghormatan kepada ayahmu sendiri ?! Cukup sudah cukup. Bersikaplah manusiawi, bersikaplah seperti wanita! Jika ayah kita meninggal, saya meminta anda bertanggung jawab, Meg! @KensingtonRoyal"
(Baca juga:Seperti Sinetron, Putus Saat Remaja dan Berjanji Menikah di Umur 40, Inilah Hubungan Keduanya Kini)
Tak hanya itu, dilansir dari Cosmopolitan, ia juga menuliskan di Twitter, "Glad you have so much time to gallivant around paying tribute to others while ignoring your own father!"
Artinya, "Senang anda memiliki begitu banyak waktu untuk berpetualang untuk menghormati orang lain sambil mengabaikan ayah anda sendiri!"
Dalam cuitan lainnya, ia menuliskan, "How cold can you be and look in the mirror? Harry? I guess I was right. My father is not an embarrassment for loving his daughter! The Royals are an embarrassment for being so cold. You should be ashamed of yourselves @KensingtonRoyal.
(Baca juga: Seperti Royal Wedding Pangeran Harry, Putri Eugenie Undang Warga ke Istana Saat Pernikahan)
Menurutnya, sang ayah, Thomas Markle tidak memalukan hanya karena mencintai anaknya.
Kerajaanlah yang seharusnya malu karena bersikap terlalu dingin.
Ia juga menambahkan bahwa justru kerajaan Inggris yang seharusnya merasa malu. (*)