NOVA.id - Pernah merasakan suasana pantai yang sunyi dari kendaraan bermotor?
Ya, tanpa suara mesin motor, Sahabat NOVA bisa berjalan bersisian dengan sekelompok turis dari berbagai negara di pantai ini.
Jalan itu tidak lebar, pas memuat satu kendaraan roda empat.
Tapi tidak ada kendaraan bermotor, di sini.
Jalanan dipenuhi sepeda di satu sisi, orang-orang berjalan di sisi lain.
Terkadang, pesepeda melaju sangat pelan, menunggu pejalan kaki menepi sedikit, agar ia bisa lewat.
Baca juga: Menikah Pakai Adat Jawa, Ini Alasan Baim Wong dan Paula Verhoeven
Jalan ini diapit antara pantai, yang bermuara dengan restoran atau cafe, dengan hotel, mini market, toko cinderamata, dan berbagai kebutuhan lain.
Inilah jalan utama dan satu-satunya di Gili Trawangan, satu dari tiga pulau yang akrab dengan wisatawan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dua pulau lainnya adalah Gili Meno dan Gili Air.
Menginjakkan kaki di Trawangan berarti menceburkan diri dalam keterasingan.
Beberapa wajah lokal masih bisa ditemui, tapi setiap kali menoleh tampak wajah asing.
Turis berwajah kaukasia, Tiongkok, Jepang, Arab, dan Latin.
Baca juga: Jalan 22 Km di Hari Pertama Kerja, Orang Ini Dapat Hal Tak Terduga Dari Bosnya
Mereka berbeda, tapi tidak ada perbedaan dalam bersosialisasi.
Saling menghormati, saling menjaga perilaku.
Tidak ada yang lebih menyenangkan selain bersantai di sore hari di Gili Trawangan.
Jalanan dipenuhi turis dan beberapa lainnya melakukan jogging.
Sebagian bersepeda, atau ada yang nongkrong di cafe, tiduran di pantai, atau berlatih menyelam.
Nah, bagi Sahabat NOVA yang ingin menikmati suasana seperti ini, tak ada salahnya jadwalkan akhir pekanmu ke Lombok dan mengunjungi tempat ini.(*)
(Kartosar)