Sumpek di Kantor dan Ingin Resign? Eits, Pahami 3 Hal Ini Dulu, yuk!

By Healza Kurnia, Senin, 6 Agustus 2018 | 20:00 WIB
Ilustrasi resign dari pekerjaan (istock)

NOVA.id - Sebelum memutuskan untuk resign atau berhenti bekerja, harus kita sadari ketika mempertimbangkan untuk berhenti bekerja adalah kita perlu menggunakan standar nilai kita sendiri, bukan berdasarkan standar orang lain.

“Kita kurang bekerja keras, mudah give up. Tidak cocok sedikit, ada konflik sedikit, atau ada masalah sedikit bawaannya ingin kabur dari masalah dan bukannya fighting,” kata Yuliana F. Hartanto, pendiri dan pengajar Guru Grooming Indonesia, menyentil mereka yang gampang berhenti kerja.

Karena begitu banyak alasan yang bisa dipasang jika seseorang mau resign.

Tak cocok kerja dengan si bos, jarak tempat kerja dan rumah yang kelewat jauh, gaji kelewat kecil, karier yang mentok, kurang tantangan, dan seribu lagi alasan lainnya.

Apapun alasan yang diajukan, benar atau tidak – sah saja.

(Baca juga: Pilu, Coba Selamatkan Adik dari Tembok Runtuh Saat Gempa, Ini Kesaksian Sang Kakak)

Cuma, sebelum memutuskan resign dari pekerjaan, pastikan kita memahami alasan kita sendiri.

Mungkin karena memang ada nilai atau kondisi kerja yang tidak sesuai dengan mimpi kita.

Tentunya, jangan sampai kita resign hanya karena teman kantor mau resign dan kita jadi ikut-ikutan.

Perlu diingat juga, setelah resign kita masih harus menyesuaikan diri terhadap hidup baru kita.

Mencari pekerjaan baru dan mengatur ulang pola hidup, misalnya.

Menurut Yuliana, ada tiga hal yang paling tepat jika kita mau resign, ini dia saatnya.

(Baca juga: Mari Nikmati Gaya Hidup Modern di Embarcadero Pavilion Bintaro)

1. Pekerjaan membuat mental kita menderita.

Ketika pekerjaan mulai membuat kita menderita secara mental dan dalam frekuensi yang terus-menerus, ini merupakan tanda bahwa kita perlu mencari pekerjaan lain.

Dalam pekerjaan pasti ada tekanan dan itu wajar.

Namun ketika tekanan ini membuat mental atau jiwa kita terganggu secara rutin, misalnya terus merasa stres hingga depresi, kita harus hati-hati.

Jangan sampai kesehatan mental kita terganggu, ya.

(Baca juga: Bisa Bikin Sendiri, Ini Dia 6 Furnitur Bersifat Multifungsi, Tertarik?)

2. Pekerjaan membuat kita sakit-sakitan.

Kesehatan mental harus dijaga, begitu pun dengan fisik.

Memang kita bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan kita, namun ketika pekerjaan membuat kita sering sakit, kita perlu hati-hati.

Sakit bisa disebabkan oleh banyak hal, terlalu banyak lembur, misalnya.

Terlalu banyak bekerja bisa membuat kita lupa untuk makan dan istirahat, selanjut bermacam penyakit menghampiri.

Ingat, kesehatan nomor satu.

Percuma banyak uang dan karir cemerlang jika kita sakit-sakitan dan tidak bisa menikmatinya.

(Baca juga: Awas Baper, Yuk Intip 10 Foto Romantis Pernikahan Tasya Kamila - Randi)

3. Masalah kantor pemicu keributan di rumah.

Untuk menjaga keharmonisan di rumah, jangan membawa pekerjaan dan masalah kantor ke rumah.

Ketika tiba di rumah, lupakan sejenak masalah yang ada di kantor.

Sepertiga waktu kita, bahkan lebih, sudah kita habiskan di kantor dan pekerjaan.

Jangan sampai masalah di kantor merebut waktu kita untuk bersama keluarga dan memicu keributan di rumah.(*)

(EVELINE / MELISSA TUANAKOTTA)