Edukasi dengan Cara Menyenangkan, Ini Kotak Utak-Atik Karya Gatot Indrajati

By Alsabrina, Selasa, 7 Agustus 2018 | 17:00 WIB
Gatot Indrajati, Seniman (dok. Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Itu pula yang disampaikan oleh Aprina Murwanti, Kepala tim Edukasi dan Program Publik di Museum MACAN. Menurutnya, di Indonesia sendiri budaya sekali pakai menjadi norma sehari-hari.

Aprina berujar bahwa pernah dijumpai anak-anak yang membuang mainannya ketika sudah rusak.

Baca juga: Payudara Padat Bisa Berisiko Kanker, Kenali Faktor Risiko Lainnya Ini

Di ruang seni anak inilah Ia dan Gatot ingin memberikan pendidikan untuk “mengutak-atik” benda tak terpakai di sekitar untuk diolah kembali menjadi sesuatu hal yang baru.

Kotak Utak Atik didesain berupa sebuah pabrik. (dok. Nova.id)

Diharapkan, pengenalan untuk mengutak atik sebuah karya akan merangsang kreativitas dan motorik halus anak.

"Untuk mengeksplorasi dunia mereka (anak-anak), mengedukasi dengan cara yang menyenangkan. Pesan inilah yang sesuai dengan seniman dan museum itu sendiri," ujar Aaron Seeto, Direktur Museum Macan.

Baca juga: John Legend dan Chrissy Teigen Berada di Bali Saat Gempa, Bagaimana Kondisi Mereka?

Kotak Utak-Atik merupakan respons Gatot terhadap budaya produksi dan konsumsi massal.

Gatot menciptakan sebuah pernyataan terhadap efek teknologi pada budaya utak-atik asli Indonesia. (*)