NOVA.id - Jangankan lagi piknik, pergi ke mal bareng suami saja cekrek, upload. Di mobil kena macet bareng suami juga, cekrek, upload.
Eh lagi tidur pun cekrek, upload.
Rasanya semua yang dilakukan bareng suami harus di-upload ke media sosial.
Kalau hanya sekali dua kali sih, wajar.
Tapi kalau setiap saat bersama suami dipamerkan di medsos, sepertinya Sahabat NOVA malah harus siap-siap, justru akan “kehilangan” suami.
Ooh, kok, bisa begitu?
(Baca juga: Menggemaskan! Vicky Shu Unggah Foto 'Ganteng ' Anaknya, Seperti Apa?)
Selalu mesra dengan pasangan, tentu sangat baik.
“Namun, mengumbar percintaan artinya membiarkan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan kita dan pasangan menjadi konsumsi khalayak umum,” jelas Anindita Citra, M. Psi., psikolog dari Klinik LightHOUSE Indonesia.
Sudah begini, menurut Anindita Citra, risiko paling parah, orang lain akan merasa ikut menjadi bagian dari hubungan kita dan pasangan.
“Mereka merasa berhak untuk memberikan masukan atau nasihat yang belum tentu tepat,” ucap psikolog yang biasa dipanggil Citra ini.
Mengumbar kemesraan dengan pasangan di medsos, memang sering kali dikaitkan dengan kebutuhan akan pengakuan dan rasa percaya diri.
(Baca juga: Jadi Bahan Tawa, Perdana Menteri Inggris Beri Hormat ke Pangeran William dengan Cara Unik)
Tentunya, medsos dirasa pas sebagai saluran, karena mudah untuk diakses dan memungkinkan adanya feedback langsung.
Entah itu dari views, comments, likes, maupun share.
Hal demikian bisa menjadi penguat untuk orang-orang yang membutuhkan kepuasan instan.
Contohnya, ingin membuat cemburu atau menyesal mantan pacarnya, atau menandai bahwa dirinya atau pasangan sudah ada yang memiliki sehingga tidak boleh digoda orang lain.
Termasuk, bisa juga menjadi pembuktian ke diri sendiri atau orang lain bahwa hubungan dengan pasangan baik-baik saja, atau sekadar ingin membagikan perasaannya.
(Baca juga: Resmi Bercerai, Inilah 5 Potret dari Kebersamaan Keluarga Sule)
“Jadi tidak semua orang melakukannya karena kurang pede, lho, ya,” ujar Anindita.
Mengumbar kemesraan di medsos, karena santai makanya terasa biasa.
Namun, jika kita salah langkah, itu akan menjadi ancaman serius untuk hubungan kita dan pasangan.
Jika kita masih mau seperti itu, tak mengapa.
Namun sebaiknya, simak dulu tips bijak dari Anindita ini.
(Baca juga: Ajaib! Formula Baru Ini Bisa Sembuhkan Penderita Kanker Payudara Akut)
1. Perhatikan karakteristik teman atau followers yang ada di media sosial kita.
Dengan demikian, kita perlu lebih hati-hati dalam memilih konten untuk diunggah.
Coba renungkan, pantaskah jika foto-foto kelewat mesra dilihat oleh keponakan kita yang masih remaja yang kemudian meniru melakukannya dengan pacarnya?
2. Tidak semua teman di sosial media benar-benar teman yang peduli dengan masalah kita.
Membeberkan terlalu banyak hal pribadi justru bisa menjadi bumerang untuk diri kita sendiri.
(Baca juga: Waduh! Kenapa Anak dari Putri Eugenie Tak akan Dapat Gelar Kerajaan?)
Tanpa sadar, kita bisa saja mengundang bahaya.
Misalnya, kita sedang “ribut” dengan pasangan dan curhat di media sosial.
Hal ini berpotensi mengundang perselingkuhan.
3. Coba, deh, jujur dengan diri kita.
Apakah yang kita tampilkan di medsos memang sesuai kenyataan atau hanya pencitraansemata?
Semakin jauh jarak antara apa yang kita tampilkan dengan kenyataan, maka semakin buruk juga kualitas hubungan kita dengan pasangan.
Jika diteruskan, bukan tidak mungkin akan berujung pada perpisahan.
Oleh karena itu, jangan terlalu fokus menciptakan “relationship goals” post sampai lupadengan tujuan pernikahan kita yang sesungguhnya.
Apalagi kalau bukan kita saling menemani, menjaga, melengkapi, dan membahagiakan.(*)
(Mega Khaerani)