NOVA.id - Meski terkesan hanya “menerangi” ruangan, penataan lampu atau pencahayaan sama sekali tak boleh dianggap remeh.
Sebab, unsur satu ini memiliki peranan yang sangat penting di rumah.
Dengan pencahayaan yang tepat, penghuni yang tinggal di dalamnya pun akan merasa nyaman.
Selain itu, aktivitas-aktivitas di dalam rumah yang membutuhkan penerangan pun akan menjadi lebih maksimal.
Pada dasarnya, prinsip pencahayaan setiap ruang berbedabeda sesuai dengan fungsi ruangnya.
“Sebelum menempatkan lampu, kita harus tahu bahwa lampu itu nyambungnya sama mata. Produk apapun, sebisa mungkin juga demikan. Produk itu ruangnya, desainnya, memengaruhi lima indra kita. Sesuatu enak atau nyaman itu hubungannya sama indra. Untuk mata, ini nyambung sama lampu. Mata itu cenderung melihat yang indah. Lampu juga berfungsi memperkuat bidang, ini kan permainan membuat mata jadi nyaman,” ungkap Indra Zaka Permana, desainer prinsipal @PrivateLaboratory.
(Baca juga: Ternyata Kulit Jeruk Ampuh Putihkan Gigi loh, Yuk Ikuti Caranya)
Oleh karena itu, ada 4 tips dan trik dalam mengatur pencahayaan seperti diungkapkan oleh Indra Zaka Permana.
1. Kembali ke Konsep
“Kapan kita taruh lampu kecil, lampu besar, kembali lagi ke konsep bangunannya. Konsepnya apa dulu? Kalau bicara desain, lampu itu diperhitungkan dari terangnya itu mau seberapa? Ruangannya apa? Kalau butuh baca atau bekerja, kita butuh yang terang. Kalau untuk tidur, kita butuh nuansa, kalau pemilihan warna (lampu), kembali ke konsep apa yang mau dikejar?” lanjut Zaka.
Misalnya, jika konsep rumah Anda minimalis, maka pilihlah lampu yang bermodel minimalis.
Atau jika ruangannya lebar, kita bisa memilih lampu yang menjuntai dalam jumlah banyak.
Bila kita membutuhkan suasana yang dramatis di semua ruang, kita bisa mengombinasikan antara penerangan umum yang terletak di atas beserta lampu dinding berwarna beda.
(Baca juga: Mengharukan, Bocah Ini Meninggal Setelah Beri Pesan Manis untuk Ibunya)
2. Perhatikan Kebutuhan
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, kebutuhan setiap ruangan di rumah kita pastilah berbeda.
Kebutuhan itu pun, berbeda lagi pada setiap orang.
Namun demikian, kita bisa mengambil aturan umum dari masing-masing ruangan untuk diterapkan.
Contohnya ruang kerja.
Oleh karena ruang ini membutuhkan cahaya lebih dari ruang kamar tidur, maka kita bisa menempatkan lampu yang lebih terang.
“Kalau yang cerah-cerah itu kaitannya dengan kerja, ya. Dalam artian, kita harus mengamati sesuatu, itu butuh terang. Tapi yang sifatnya ngobrol, ya, tergantung obrolannya. Kayak kafe, butuh spot yang enggak harus terang-terang banget,” ungkap Zaka.
(Baca juga: Inspiratif, Ibu Ini Tunjukan 6 Foto Perut Postpartum Pasca Melahirkan!)
3. Sesuaikan dengan Material
“Standarnya lebih ke padu padan material. Ada yang tata cahayanya malah bisamemengaruhi warna dasar. Kembali lagi ke hubungan warna dan bahan. Misalnya kayu, bahan ini, kan, cenderung kecokelatan. Kalau dikasih kuning dia akan menguat, sesuaikan dengan karakter materialnya,” bilang Zaka.
Dengan korelasi yang kuat antara warna dan bahan, maka kita pun perlu hati-hati dalam memilih salah satunya.
“Kalau besi dikasih warna kuning, ya, bisa menyilaukan mata atau bisa kelihatan hitam,” imbuh Zaka.
(Baca juga: Sweet, Ternyata Ini Posisi Tidur Favorit ala Putri Ruben Onsu)
4. Cahaya Alami atau Putih
Dua pilihan ini merupakan hal mendasar yang dibutuhkan jika kita ingin berkreasi dengan pencahayaan di rumah. Mengapa demikian?
“Desainer itu penginnya cahaya alami. Kalau ada lampu, ya memang buat malam. Bukan lampu hias, tapi lampu itu sebagai elemen bangunan sendiri,” kata Zaka.
Cahaya alami, selain bisa dimanfaatkan untuk menghemat energi, justru juga mampu membantu membunuh kuman.
Selain itu, kita bisa mendapatkan suasana berbeda antara siang dan malam hari.
Hanya saja, jika berniat memasukkan unsur cahaya alami di desain rumah, kita harus memerhatikannya baik-baik agar suhu di dalam rumah tidak terlalu panas.
Sementara warna putih, justru bisa digunakan ketika kita ingin memainkan beragam nuansa cahaya.(*)
(Jeanett Verica)