Unik dan Kreatif! Desa di Semarang Ini Bawa "Sampah" Hingga ke Eropa

By Healza Kurnia, Sabtu, 18 Agustus 2018 | 08:30 WIB
Souvenir khas Kandri Ethnic yang dijual dengan harga mahal, khususnya berbentuk diorama kehidupan petani seperti ini (ISMIA FITRI HIRMIYATI/NOVA)

Karakter masyarakat seperti itulah yang akan dituangkan dalam bentuk suvenir, sehingga pelancong yang datang dan membawa pulang patung tersebut akan merasa terkesan berkunjung ke desa itu.

Souvenir unik yang menggambarkan model petani membawa gerobak (ISMIA FITRI HIRMIYATI/NOVA)

Selain bentuk patung dengan karakter yang menarik, ternyata bahan pembuatan patung tersebut juga tak kalah unik.

Rupanya, bahan patung berasal dari sampah organik yang mudah ditemui di sekitar Desa Kandri.

Mungkin bagi kita, sampah-sampah tersebut tidaklah berarti.

Namun, sampah tak berguna itu bisa memiliki nilai tinggi.

(Baca juga: Cantik dan Modis, Yuk Intip Gaya Menantu Lydia Kandau dan Jamal Mirdad)

Sampah berupa daun kering dan beberapa ranting bisa “disulap” menjadi barang yang dapat mendatangkan rupiah.

Tentu dengan modal kreativitas pembuatnya juga.

Proses pembuatan produk Kandri Ethnic pun tak terlalu rumit.

Seorang pemuda Desa Kandri merajut sampah organik menjadi barang berdaya jual tinggi (ISMIA FITRI HIRMIYATI/NOVA)

Mulai kepala orang yang terbuat dari kayu, kemudian dipoles menjadi bulat.

Sedangkan badannya menggunakan ranting kering yang dililit dengan tali.

(Baca juga: Via Vallen Bagi Sindiran Usai Aktifkan Instagram, Netizen Ramai Beri Dukungan Ini)