3. Idealnya, pemeriksaan dilakukan minimal 2 - 3 bulan sekali.
Sebab, retak rambut amat kecil dan tidak langsung menimbulkan kebocoran.
Baru setelah3-4 kali hujan besar, atap bocor dan air yang merembes bisa membuat atap lapuk.
4. Daerah kerpusan (bubungan) atap juga butuh perhatian ekstra lantaran plester semen pada bagian tersebut kerap bocor.
Prinsipnya, semakin dini diperbaiki, semakin murah biayanya.
Plafon yang dibiarkan lembab gara-gara rembesan air, lama-lama bisa ambruk.
Risikonya, biaya perbaikan lebih mahal.
(Baca juga: Punya Pakaian Bahan Velvet? Wajib Tahu 3 Trik Merawatnya Ini)
5. Sedapat mungkin gunakan alumunium foil (1- 2 mili) sebagai pelapis antara plafon dan genteng.
Selain mengurangi penyerapan panas, juga untuk menghindari tampias.
Misalnya, jika ada ketidaksempurnaan dalam pemasangan genteng, alumunium berfungsi sebagai tameng bagi atap sehingga air akan turun ke plank dan tak masuk ke dalam rumah.
(Baca juga: Menyentuh Hati, Anjing Ini Selamatkan Gadis Kecil yang Tergulung Ombak