Wow! Ternyata 3 Trik Ini Bisa Bikin Rumah Serasa Hotel Bintang 5

By Healza Kurnia, Jumat, 17 Agustus 2018 | 17:21 WIB
Rumah serasa hotel bintang lima dengan penataan cahaya yang benar dan baik (FERNANDO GOMULYA/DOK. MAJALAH IDEA)

NOVA.id - Kala berlibur ke luar kota atau luar negeri dan kemudian menikmati kamar hotel berbintang, kita tentu bisa mengingat betapa rileksnya kita saat beristirahat di sana.

Akan tetapi, tahukah Sahabat NOVA dari mana datangnya rasa nyaman tersebut?

Yes, it comes with the right lighting design.

Timbulnya kesan nyaman, hangat, dan dramatis di ruangan hotel berbintang itu tentu tak cuma berasal dari tatanan interior yang baik.

Lebih dari itu, ada aspek pencahayaan yang turut ambil andil.

(Baca juga: Selain Nia Ramadhani, Annisa Pohan dan Suami Naik Haji, Tapi Langgar Aturan Kerajaan Arab Saudi?)

Bisa dikatakan, tata cahaya inilah yang berperan penting dalam menghadirkan kesan-kesan tersebut, sampai akhirnya kita lebih mudah merasa rileks dan nyaman beristirahat.

Kita bisa menyebutnya, dramatis. Pertanyaannya, apakah pencahayaan semacam ini hanya bisa kita nikmati di hotel mewah?

Jawabannya, tentu saja tidak. Berikut pemaparannya.

1. Intim dan Dramatis

Pada dasarnya, tata cahaya merupakan elemen terpenting dalam menciptakan ambience sesuai keinginan, termasuk ambience yang romantis, intim, dan tentunya dramatis.

Namun sebelum itu, apa sebenarnya arti dari konsep dramatic lighting itu sendiri?

(Baca juga: Waduh, Ternyata Kopi Bisa)

“Dramatis itu sebetulnya adalah bagaimana kita melihat sesuatu yang membuat kita merasakan pandangan yang indah ketika melihat sesuatu. Dalam hal ini ketika kita capture si lampu, itu dramatis. It can be a beautiful lighting. Dramatis itu, kan, artinya ada cerita. Seperti di sana ada meja, lalu ada lampu yang hanya menyorot ke meja, kita manfaatkan shadow-nya, sehingga terbuatlah konsep yang dramatic dengan intimacy. Fokusnya jadi di sana, di meja itu saja,” terang Robby Permana, CEO LaaS (Light as a Service), salah satu perusahaan lighting specialist yang ada di Indonesia.

Melengkapi hal tersebut, Tracy, Business Associate dari perusahaan yang sama  memaparkan, pencahayaan dramatis ialah pencahayaan yang memanfaatkan shadow atau bayangan dari setiap cahaya untuk menciptakan sebuah ambience.

Maka ketika semua sudut ruang diberi pencahayaan yang sama rata atau tanpa pemanfaatan “shadow” yang spesial, ambience dramatis itu tak akan pernah tercipta, sekalipun interiornya telah dibuat sedemikian istimewa.

(Baca juga: Mengalami Luka Tembak, Perempuan Ini Dapat Wajah Baru, Seperti Apa?)

Rumah serasa hotel bintang lima dengan penataan cahaya yang benar dan baik (FERNANDO GOMULYA/DOK. MAJALAH IDEA)

“Kalau semuanya menyala terang, di sana ada tamu, di situ ada tamu, kita enggak bisa memberi atau menciptakan space. Saya jadi merasa semua space ini bukan milik saya, sehingga intimacy-nya hilang,” bilang Robby.

Lantas, apa sebetulnya cara yang bisa saya lakukan agar berhasil menerapkan lighting bak nuansa hotel berbintang tadi?

(Baca juga: Wah, Unggah Foto Saat Gadis, Kecantikan Ashanty Tak Pernah Berubah!)

2. General, Ambience, Brilliance

Anggaplah kita ingin membuat sebuah ruang keluarga dan kamar tidur dengan pencahayaan dramatis.

Pertama-tama, pada ruang-ruang tersebut pasti ada furnitur-furnitur utama dan ornamen ornamen dekoratif yang menjadi pelengkap.

Nah, pencahayaan di ruang tersebut akan bergantung pada kebutuhan aktivitas di sana, plus furnitur-furnitur apa saja yang ingin kita “beri panggung”.

Di ruang keluarga, misalnya, kita pasti menaruh sofa, meja, kabinet TV, atau pernak-pernik kecil.

(Baca juga: Bak Istana, Intip Hotel Menginap Nia Ramadhani di Jeddah Yuk!)

Rumah serasa hotel bintang lima dengan penataan cahaya yang benar dan baik (FERNANDO GOMULYA/DOK. MAJALAH IDEA)

Dalam kaitannya dengan konsep dramatic lighting, kita dapat menempatkan tiga jenis lighting, yakni general lighting, ambience lighting, dan brilliance lighting untuk benda-benda ini.

General lighting istilah sederhananya adalah lampu utama yang berfungsi menerangi seluruh ruangan.

Pencahayaan ini dapat berupa beberapa lampu downlight kecil, atau satu lampu gantung yang besar.

(Baca juga: Tanda Pasti Orang akan Meninggal, Terdengarnya Bunyi Ini Dari Tubuh)

Ambience lighting bisa berupa pencahayaan linear, umumnya adalah sumber cahaya memanjang yang bersembunyi di balik langit-langit ruangan. 

Sedangkan, brilliance lighting adalah aksen atau pencahayaan pelengkap, seperti lampu yang berdiri di lantai (standing lamp) atau lampu meja (table lamp).

Ketiga jenis lighting inilah yang bila ditata dengan trik tertentu, mampu menghasilkan dramatic ambience dengan kesan intim yang memukau dan sukses membuat orang-orang di dalam ruang tersebut merasa betah dan nyaman.

Persis, seperti di dalam hotel.

(Baca juga: Kebiasaan Ini Buat Telur Cacing Pita Bersarang di Otak Seorang Anak)

3. Dramatis Siang Malam

Trik menata cahaya ini, jelas bisa dilakukan baik dengan cahaya alami maupun cahaya buatan.

Artinya, kita bisa memanfaatkan cahaya matahari dan permainan lampu untuk sama-sama menghasilkan kesan dramatis.

Permainan suasana dengan cahaya matahari dapat diterapkan di siang hari dan sebaliknya, permainan ambience dengan lampu dapat diaplikasikan di malam hari.

Mengingat matahari adalah sumber cahaya alami terbaik, kita tentunya bisa “memanfaatkan” si surya dengan sedikit kehadiran celah atau jendela yang apik.

(Baca juga: Peringati Detik Proklamasi, Kahiyang Ayu Berkebaya Curi Perhatian!)

Alhasil, kesan dramatis bak hotel bintang lima pun bisa tercipta di rumah kita, siang dan malam.

Lalu, bagaimana dengan pilihan cahaya lampunya?

“Kembali lagi ke fungsi. Fungsi di interior kita, kita mau highlight apa? Kembali lagi ke aktivitas kita sehari-hari. Misalnya di living room, kita mau highlight apa? Biasanya kalau di living room, ada lighting mood control yang membantu kita mengatur ambience, misalnya untuk menonton film, atau aktivitas lain,” kata Robby.

Umumnya, spektrum cahaya utama yang sanggup memberi kesan dramatis adalah cahaya berwarna-warna hangat atau warm white.

(Baca juga: Menyentuh Hati, Anjing Ini Selamatkan Gadis Kecil yang Tergulung Ombak)

Adapun cahaya yang terlalu kuning atau terlalu putih terang malah tidak terlalu cocok untuk menciptakan kesan dramatis.

Jadi, tidak perlulah menerapkan warna cahaya ini, kecuali kita menempatkannya sebagai aksen pelengkap.

Akan lebih baik lagi bila kita bisa menghadirkan satu spot rumah dengan tata cahaya paling natural.

(Baca juga: Wah, 3 Cara Ini Bisa Bikin Diri Kita Jadi Merdeka Seutuhnya, loh!)

Artinya, cahaya yang paling sanggup menghadirkan warna asli sebuah benda.

Ingat, desain interior untuk hunian adalah sebuah investasi, termasuk soal tata cahayanya.

Untuk hasil lebih sempurna, jangan pernah ragu untuk menghubungi pakar pencahayaan, karena jumlah lighting designer sekarang pun, menurut Robby dan Tracy  sudah sangat banyak.(*)

 

(Jeanett Verica)