NOVA.id - Sosok bocah asal Atambua, Belu, NTT yang nekat memanjat tiang bendera untuk membenarkan tali pengait yang macet selama upacara bendera 17 Agustus 2018 silam diberikan kehormatan oleh Kemenpora.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengundang bocah pemberani yang baru berusia 13 tahun ini ke Jakarta.
Bocah bernama Yohanis Gama Marshall ini bahkan berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung upacara pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno pada 18 Agustus 2018 kemarin.
(Baca juga: Sabet Emas, Kemenpora Janjikan Atlet Asian Games 2018 Jadi PNS Hingga Uang Miliaran?)
Melansir dari akun Instagram pribadi Menpora @nahrawi_imam, Joni ditemani kedua orang tuanya bahkan diberikan kesempatan berkunjung ke kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, Joni bahkan sempat duduk di kursi menteri lho!
"18.08.2018Perkenalkan, ini Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni, siswa kelas VII SMPN Silawan, Belu, NTT yg melakukan aksi heroik pada Upacara peringatan kemerdekaan 17 Agustus di Atambua.
(Baca juga: Potong Rambut, Penampilan Terbaru Shandy Aulia Tak Berubah, Kok Bisa?)
Nah...hari ini saya undang pahlawan cilik kita beserta keluarga ke Kemenpora. Saya berbincang cukup lama di ruangan. Mendengar langsung semangat kemerdekaan yang terpancar dari wajah imutnya.
Joni dan keluarganya bakal nonton upacara pembukaan #AsianGames2018 di GBK pkl 19.00 nanti. Mengingat perjalanan panjang yg telah ditempuh, Joni beristirahat di ruangan saya.
Semoga Joni dapat menginspirasi kita semua. Tentang inisiatif dan semangat kemerdekaan yg harus terus menggelora di lubuk hati anak-anak Indonesia.#17an#RI73#KerjaKita#PrestasiBangsa#AsianGamesKita," tulis @nahrawi_imam.
(Baca juga: Pakai Baju Muslim Ini saat Berhaji, Penampilan Nia Ramadhani Kembali Curi Perhatian!)
Tak hanya bersalaman, Joni yang mengenakan baju seragam SMP ini diemban oleh Menpora dengan wajah sumringah.
Pemandangan tak kalah haru lainnya adalah saat Joni bergandengan tangan dengan sang menteri serta melihat suasana kota Jakarta dari jendela kantor Kemenpora.
Bukan tanpa alasan, aksi heroik Joni ini memang patut diapresiasi.
(Baca juga: Wishnutama Banjir Pujian Pembukaan Asian Games 2018, Intip Cantiknya Sang Istri Gista Putri!)
Tanpa aksi nekat bocah yang baru duduk di bangku SMP ini memanjat tiang bendera setinggi 9 meter, upacara bendera di Atambua mungkin diurungkan karena Sang Merah Putih yang dikhawatirkan tak dapat berkibar sempurna.
Bersama kedua orang tuanya, Joni bertolak ke Jakarta mengenakan kain adat khas NTT.
Wah, Sahabat NOVA, inspiratif sekali ya kisah Joni bocah asal Atambua ini, heroik! (*)