Sekarat Karena Ditikam, Remaja Ini Ucapkan Kata-kata Terakhir di Pelukan Sang Ibu

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Selasa, 21 Agustus 2018 | 08:00 WIB
Sekarat Karena Ditikam, Remaja Ini Ucapkan Kata-Kata Terakhir di Pelukan Ibu (Mirror.co.uk)

NOVA.id - Kisah haru datang dari seorang ibu bernama Mandy Jamieson (48) asal Liverpool, yang kehilangan sang putra dengan cara tragis.

Putranya, Daniel Gee-Jamieson (16) sekarat dan mengatakan kata-kata terakhirnya di pelukan Mandy.

"Ibu, saya ingin tidur," ungkap Gee-Jamieson sesaat sebelum menutup mata untuk selama-lamanya seperti yang dilansir dari Mirror.co.uk pada 20 Agustus 2018.

(Baca juga: Salaman dengan Presiden, Lindswell Kwok Bawa Pedang Malah Diacungi Jempol!)

Sang putra yang masih remaja ditikam kakinya hingga meninggal oleh preman di Gateacre, Liverpool pada 3 Juli 2018 silam.

Daniel Gee-Jamieson digambarkan sebagai remaja yang ramah, peduli dan setia.

Tiga remaja ditangkap karena dicurigai sebagai pelaku dalam serangan kepada Gee-Jamieson.

(Baca juga: Menyentuh, Ditemani Ayah Ibunya, Joni 'Pemanjat Tiang Bendera' Duduk di Kursi Menpora)

Pemakaman Gee-Jamieson begitu penuh sesak didatangi para pelayat.

Bahkan, karangan bunga dan kado-kado dilayangkan di depan rumah Gee-Jamieson sebagai wujud penghormatan kepada mendiang remaja pria yang baik tersebut.

Mandy berharap, melalui tragedi yang menimpa sang putra, Liverpool menjadi kota yang lebih aman dan ramah untuk anak-anak.

(Baca juga: Sabet Emas, Kemenpora Janjikan Atlet Asian Games 2018 Jadi PNS Hingga Uang Miliaran?)

Pasalnya, hingga kini cukup banyak remaja yang berkeliaran dengan membawa senjata tajam dan bergabung dengan para preman di jalanan Liverpool.

"Saya pikir jika anak-anak tahu mereka memiliki zona aman di mana mereka bisa pergi, itu bisa membantu.

"Saya hanya ingin melakukan sesuatu yang akan membantu anak-anak karena saya tidak bisa membiarkan orang lain mati. Saya tidak bisa membiarkan orang lain melalui ini. Ini mengerikan," ungkap Mandy.

Sahabat NOVA, semoga tragedi pembunuhan naas seperti ini tidak kembali terulang. (*)