Defia Rosmaniar Tak Sempat Hadiri Pemakaman Ayahnya, Ini Pesan Untuknya

By Juwita Imaningtyas, Selasa, 21 Agustus 2018 | 11:41 WIB
Defia Rosmaniar (Instagram @defiarosmaniar)

NOVA.id - Defia Rosmaniar, atlet taekwondo Indonesia menjadi sorotan setelah berhasil menyabet medali emas pertama bagi Indonesia dalam pesta olahraga Asian Games 2018.

Atlet asal Bogor, Jawa Barat ini tentunya berlatih keras untuk mempersiapkan diri bertanding di kompetisi olahraga terbesar di Asia ini.

Kisah perjuangannya pun tak mudah karena harus berlatih secara konsisten di Korea Selatan selama seminggu.

(Baca juga: Nia Ramadhani Ketemu Asri Welas di Arafah, Ini yang Dilakukan Mereka Berdua)

Namun sang ayah, mendiang Ermanto meninggal dunia saat Defia berlatih di negara lain.

Ayah Defia meninggal dunia karena menderita penyakit stroke.

"Iya ayah meninggal, bulan maret. Pas aku seminggu latihan di Korea," ungkap Defia Rosmaniar saat ditemui di venue Taekwondo, Asian Games 2018, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/8/2018), dilansir TribunWow dari Grid.ID.

(Baca juga: Tamara Bleszynski Banjir Pujian, Ini Pengakuan Warganet yang Tinggal Satu Desa dengan Pengasuh)

Karenanya, Defia bahkan tak bisa melihat mendiang ayahnya untuk terakhir kali karena tak bisa datang di pemakaman ayahnya.

"Jadi pas pemakaman enggak datang. Jadi dateng sudah dikuburkan, yasudah enggak apa-apa," lanjutnya.

Meski begitu, kesuksesan Defia ini pun tak lepas dari dukungan sang Ayah.

(Baca juga: Rayakan Anniversary Mertua, Tasya Kamila Lakukan Aksi Gokil Saat Foto Bersama Keluarga Bachtiar)

"Terima kasih udah dukung Defi," kata Defia Rosmaniar dan tidak bisa membendung air mata.

Sebelum tiada, Defia Rosmaniar bercerita bahwa sang ayah memberikan motivasi kepadanya sebelum tiada.

"Kamu bisa dek, kamu bisa jadi juara," kata Defia, meniru ucapan mendiang Ayahnya.

(Baca juga: Rayakan Anniversary Mertua, Tasya Kamila Lakukan Aksi Gokil Saat Foto Bersama Keluarga Bachtiar)

Lebih lanjut atlet 23 tahun ini mengklaim bahwa kemenangannya dipersembahkan kepada orangtuanya, khususnya sang ayah.

Defia mengaku memang sangat mencintai kedua orang tuanya, terlebih sang ayah yang terus memotivasinya untuk terus menggeluti olaharga taekwondo.

“Buat aku, peran Ayah penting banget, (sambil menangis), aduh, aku nanti sedih banget,” kata Defia, seperti dilansir TribunWow dari Tribunnews.

(Baca juga: Joni Ngeluh Capek di Tengah Tiang Saat Manjat, Ini Kisahnya pada Jokowi)

“Pokoknya ayah selalu mendukung aku dari dari awal itu Ayah, karena mama kan takut, tapi kata ayah, sudah kamu bisa kok. Yang bilang ayah. Jadi ini aku persembahin buat ayah juga,” sambungnya.

Atas pencapaian itu, Defia pun akan mendapat bonus 1,5 miliar, seperti yang dijanjikan oleh pemerintah bagi siapa saja atlet Indonesia yang mampu meraih medali emas.

“Tentu kami sudah menyiapkan bonus yang pernah saya sampaikan satu medali emas itu dapat Rp 1,5 miliar sudah kami siapkan. Saya harap itu memicu kepada atlet lain untuk mendapatkan medali emas,” kata Menpora, Imam Nahrawi saat ditemui seusai menyasikan Defia bertanding.

(Baca juga: Tak Pernah Bicarakan Kematian Putri Diana, Pangeran Harry Pendam Sendiri Kesedihannya)

Bonus Rp1,5 Miliar itu akan digunakan Defia untuk memberangkatkan ibunda ke Tanah Suci.

Defia dari awal sudah mempunyai keinginan membawa kedua orang tuanya ke tanah suci.

“Yang pasti buat yang baik-baik, pertama aku mau pergi ke tanah suci sama orang tua,” ujar Defia sembari menahan air matanya yang terus mengalir setelah dirinya dipastikan menyabet medali emas dari nomor tunggal putri poomsae.

(Baca juga: Menyentuh, Ditemani Ayah Ibunya, Joni 'Pemanjat Tiang Bendera' Duduk di Kursi Menpora)

Tak hanya bonus berupa uang, Menpora sebelumnya juga telah menjanjikan bonus lainnya berupa status PNS, dan rumah.

Rumah itu akan diberikan dari masing-masing kementerian yang bertugas bagi setiap atlet yang berhasil menyumbangkan emas untuk Indonesia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Defia Rosmaniar Tak Hadir di Pemakaman Ayahnya karena Latihan di Korea untuk Asian Games 2018.