Hati-Hati Bila Calon Kekasih Membicarakan Kejelekan Mantannya, Simak Penjelasannya!

By Juwita Imaningtyas, Rabu, 29 Agustus 2018 | 20:10 WIB
Ilustrasi Pasangan (AntonioGuillem)

NOVA.id - Kencan pertama atau masa pendekatan memang sesuatu yang menakutkan bagi sebagian dari kita.

Jantung kita mungkin akan berdegub kencang.

Kita pun menjadi lebih berhati-hati dengan apa yang kita ucapkan di kencan pertama dan masa PDKT.

(Baca juga: Berbalut Kain Jarik, Putri Marino & Chicco Jerikho Lakukan Maternity Shoot)

Lalu, apakah baik membicarakan mantan di masa itu?

Menurut psikolog Susan Krauss Whitbourne dari University of Massachusetts, menghindari topik tentang mantan malah dapat menjadi masalah di kemudian hari.

Namun perlu diperhatikan pula intensitasnya.

(Baca juga: Indonesia Jadi Top 5 Pembicaraan Dunia, Siapa ya yang di Ranking 1?)

Dilansir dari Business Insider, jika terlalu sering membicarakan mantan, berarti kita belum move on sepenuhnya dari mantan.

Kita perlu membahas mantan dengan cara yang dewasa dan bijak.

Selain itu, kita bisa memperhatikan reaksi calon kekasih saat dirinya kita membicarakan mantan.

(Baca juga: Catat! Jangan Mau Dinikahi Laki-Laki dengan 7 Ciri Berikut Ini)

Bila ia menanyakan hal-hal yang normal dan tidak terlalu jauh, itu merupakan tanda yang bagus.

Namun, bila ia langsung mengalihkan perhatian, hal itu perlu dipertimbangkan lebih lanjut.

Tak hanya itu, kita juga bisa memperhatikan caranya saat membicarakan mantan.

Kita perlu berhati-hati bila ia membicarakan kejelekan mantan serta menyalahkannya.

(Baca juga: Bukan di Usia Muda, di Umur Inilah Seseorang Paling Merasa Bahagia)

"Jika anda mendengarkan dengan seksama bagaimana kekasih baru anda menjelaskan hubungan penting sebelumnya dan bagaimana ia berbicara tentang tanggung jawabnya, anda dapat belajar banyak tentang bagaimana orang ini mungkin memperlakukan anda," kata Susan.

“Ketika orang-orang menggambarkan semua mantan mereka sebagai orang-orang yang mengerikan dan menyalahkan mereka atas kegagalan hubungan, ini adalah tanda buruk bagi saya. Secara praktis ini berarti: 'Saya tidak bisa bertanggung jawab atas apa pun yang salah. Saya belum belajar apa pun dari hubungan ini. Itu benar-benar terserah anda bagaimana akan membuat hubungan kita bekerja'," lanjutnya.

Selain itu, pria yang menyalahkan mantannya sulit berpikir dengan cara yang realistis.

Bahkan ia cenderung tidak mampu menerima kekurangan pasangan. (*)