Perempuan Ini Alami Alergi Air, Sabun Mandinya Seharga 1 Juta!

By Juwita Imaningtyas, Kamis, 30 Agustus 2018 | 15:17 WIB
Tom Maddick / SWNS.com (Tom Maddick / SWNS.com)

NOVA.id - Maxine Jones (52), mengaku bahwa ia memiliki hipersensitivitas terhadap air atau aquagenic urticaria.

Mantan perawat ini dapat mengalami gatal-gatal yang menyiksa dan kulit melepuh jika tersentuh oleh setetes air sedikit sekalipun.

Ia hanya mampu mandi dua kali dalam setahun karena kondisi ini.

(Baca juga: Sumbang Lombok, Kaus Jonatan Christie Ini Terlelang dengan Harga Fantastis!)

Gejalanya ia alami sejak delapan tahun lalu.

Akibatnya, ia terpaksa harus mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Maxine mengatakan, "Jika saya menyentuh air, rasa sakitnya mengerikan."

Maxine Jones (Tom Maddick / SWNS.com)

(Baca juga: Indonesia Jadi Top 5 Pembicaraan Dunia, Siapa ya yang di Ranking 1?)

"Rasanya seperti saya telah menghancurkan setiap tulang di kaki saya, dan tubuh saya gatal seperti saya telah berguling di tempat tidur jelatang."

Mixine pun tidak dapat pergi keluar jika kemungkinan akan hujan di luar.

Tetangganya jarang melihat dirinya keluar dari rumah saat musim dingin.

(Baca juga: Duh, Ruben Onsu Temukan Diary Sarwendah, Ternyata Isinya Tak Terduga!)

Untuk menghadapi alerginya itu, ia harus mengonsumsi steroid guna mengobati rasa gatalnya ketika mandi.

Luka gatal dan melepuh akibat alergi air (? Maxine Jones / SWNS.com)

Ia pun harus menggunakan sabun khsusus dengan harga $60 atau sekitar 1 juta rupiah.

Tak hanya itu, ia juga menggunakan sarung tangan saat mengaduk minuman atau menggosok gigi.

(Baca juga: Luka Parah Usai Jatuh dari Kap Mobil, Temannya Malah Bawa ke McDonald's Hingga Tewas)

Gosok gigi dengan sarung tangan (? Tom Maddick / SWNS.com)

Maxine pun perlu berhenti dari pekerjaannya ketika gejalanya semakin parah 8 tahun lalu.

Ia telah mencoba berbagai perawatan sebelumnya, termasuk kemoterapi dan pil.

Namun, tak ada yang dapat membantunya.

Ia menemukan kombinasi tablet yang menghindarinya dari gejala yang menyakitkan.

Meksipun alergi ini langka, namun ia telah bertemu dengan berbagai orang yang mengalami gejala serupa. (*)