Sadis, Perempuan Tega Bunuh Suami dengan Obat Tetes Mata, Apa Motifnya?

By Juwita Imaningtyas, Senin, 3 September 2018 | 23:00 WIB
Obat Tetes Mata (Shutterstock/New York Post )

NOVA.id - Seorang perempuan dari South Carolina, Amerika Serikat ditetapkan sebagai tersangka.

Ia diduga meracuni suaminya dengan obat tetes mata.

Menurut polisi, obat tetes mata tersebut ia masukkan dalam air minuman suaminya.

(Baca juga:  Penampilan Siti Badriah 'Lagi Syantik' Bikin Warganet Kecewa Berat, Kenapa?)

Perempuan bernama Lana Clayton (52) itu pun mengaku telah membunuh suaminya, Stephen Clayton.

Dalam hasil otopsi, ditemukan tingkat tetrahydrozoline beracun di tubuhnya.

Tetrahydrozoline adalah zat yang bisa ditemui dalam obat tetes air mata untuk menghilangkan kemerahan pada mata.

Lana Clayton (ABC NEWS)

(Baca juga: Berduet dengan Penyanyi India, Denada Bikin Satu Stadion Ikut Bernyanyi)

Kediaman Clayton (ABC News)

Suaminya yang telah berusia 64 ditemukan meninggal di rumah keduanya di Clover, South Carolina pada 21 Juli.

Lana Clayton menggelar pemakaman untuk sang suami di belakang rumah baru-baru ini sebelum otopsi menunjukkan penyebab kematiannya.

Perempuan tersebut lalu mengaku telah memasukkan obat tetes air mata dalam minumannya selama beberapa hari.

(Baca juga: Bodyguard Putri Diana Akui Derita PTSD dan Ingin Temui Pangeran Harry, Untuk Apa?)

Trent Faris dari York County Sheriff's Office mengatakan pada ABC News, "Kami tidak memiliki alasan yang jelas mengapa dia melakukan kejahatan yang dia lakukan, atau motif apa yang mungkin dia miliki. Tapi kami masih menyelidikinya. "

Sementara itu, keluarga dari pihak Stephen Clayton menyatakan bahwa mereka terkejut dan malu akan kematiannya.

Pihak keluarga berusaha untuk menghilangkan prasangka bahwa pembunuhan itu dipicu oleh perselingkuhan.

(Baca juga: Tawaran Syuting Melimpah, Justru Hal Ini yang Dipilih Dessy Ratnasari)

Kediaman Clayton (ABC NEWS)

Para warga yang tinggal di sekitar rumahnya juga mengaku terkejut dengan kematian pria itu.

Seorang tetangga mengatakan bahwa Stephen Clayton dikenal memiliki kepribadian yang baik.

"Ini tak masuk akal," ujar Deborah Pollard salah satu tetangga Clayton.

Saat ini polisi masih belum merilis motif pembunuhannya. (*)