NOVA.id - Beberapa orang yang meminum urinnya sendiri mengaku hal itu dapat membantunya membuat kulit wajah lebih bersih dan bisa menurunkan berat badan.
Tak hanya itu saja, meminum urin sendiri dapat membuat kita awet muda.
Christo Dabraccio, seorang meteorolog dari Idaho mengatakan bahwa meminum urin membantunya menurunkan berat sebanyak 13,6 kg.
Baca Juga : Temani Jan Ethes Makan, Menantu Jokowi Tampil Cetar Berlipstik Ungu!
Selain itu juga membuatnya merasa seperti 'superman'.
Setelah itu, ia merekomendasikan hal ini pada seorang pelukis, Julia Sillaman dari Maryland.
Julia sendiri mengaku berhasil menurunkan berat badan sebanyak 11,3 kg.
Baca Juga : Makeup Freckles Rossa Dibilang Tak Pantas dan Dibandingkan dengan Luna Maya, Kenapa?
Meskipun begitu, ilmuwan mengatakan bahwa selama ini belum ada bukti manfaat terkait meminum urin.
Baru-baru ini, meminum urin sendiri memang menjadi sebuah tren bagi orang-orang tertentu di Amerika Serikat.
Mereka menganggap urin mengandung komponen yang dapat diserap ulang untuk meningkatkan kemampuan tubuh melawan penyakit dan mendetoksifikasi tubuh.
Baca Juga : Anggita Sari Beberkan Awal Kenal Freddy Budiman Hingga Rumor Berhubungan Intim di Lapas
Christo Dabraccio (49) mengaku bahwa terapi urin ini awalnya membuatnya merasa jijik.
"Tetapi semakin saya meneliti dan membaca testimoni, semakin saya mempercayainya," ujarnya.
Dabraccio meminum urinnya yang disimpan dalam botol sekitar 3 cangkir sehari.
Baca Juga : Shinta Bachir Sebut Nama Ussy Sulistiawaty Saat Wawancara, Kenapa ya?
Tak hanya untuk diminum, ia juga menggunakannya untuk mengusap dan membasuh wajahnya.
Julia Sillaman (26) sendiri mengaku, selain menurunkan berat badan, urin juga mengurangi jerawat di wajahnya.
"Itu tidak menjijikkan bagi saya, saya tertarik. Sehari setelah saya memijatnya ke kulit saya, peradangan mereda dan kulit saya menghalus" ujar Julia.
Baca Juga : Resmi! Ahok Beri Konfirmasi Terkait Rumor Akan Nikahi Polwan Cantik, Benarkah?
Menurutnya, meminum urin membuatnya lebih berenergi dan mengubah hidupnya.
Julia merasa menjadi seseorang yang berbeda.
Sementara itu, Professor Henry Woo , seorang ahli bedah urologi dari University of Syydney menegaskan, "Tak ada bukti saintifik pasti yang menyebutkan bahwa terapi urin memiliki nilai pengobatan."
"Mereka yang minum air kencing mereka sendiri tidak lebih dari membuat ejekan terhadap diri mereka sendiri," ujar sang profesor. (*)