NOVA.id - Dalam beberapa hari terakhir ini kebakaran terjadi di beberapa gunung yang ada di pulau Jawa.
Di awal bulan September, kebakaran terjadi di padang rumput atau sabana di Gunung Bromo.
Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sempat ditutup untuk wisatawan.
Baca Juga : Shinta Bachir Sebut Nama Ussy Sulistiawaty Saat Wawancara, Kenapa ya?
Kunjungan wisatawan melalui jalur Malang ditutup dan dialihkan melalui Pasuruan untuk memasuki kawasan Bromo.
Kejadian ini tak membuat aktivitas wisatawan yang berkunjung menurun.
Kebakaran ini setidaknya telah menghanguskan 65 hektar lahan di kawasan yang dikenal dengan bukit teletubies.
Baca Juga : Temani Jan Ethes Makan, Menantu Jokowi Tampil Cetar Berlipstik Ungu!
Diduga penyebab dari kebakaran ini adalah perapian yang dinyalakan warga saat berada di hutan, dan mereka lupa mematikannya.
Akibat terpaan angin yang kencang membuat api semakin meluas.
Setelah kebakaran di Gunung Bromo dapat diatasi, kini giliran Gunung Lawu di kawasan Ngawi, Jawa Timur terbakar.
Baca Juga : Tampil di New York Fashion Week, Penampilan Agnez Mo Malah Mirip Angelina Jolie
Kebakaran terjadi pada Selasa malam (04/09), dan terjadi selama 3 hari, dan semakin meluas.
Belum diketahui penyebab dari kebakaran yang terjadi di gunung tersebut.
Baca Juga : Selalu Menggunakan Topeng Karena Luka Bakar, Perempuan Ini Ungkap Wajahnya di Depan Publik
Dan, api sempat menjalar menuju lereng dan membakar kawasan hutan.
Pada Minggu, (09/09) Gunung Sindoro yang terletak di batasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, terbakar.
Baca Juga : Pejuang Kanker Payudara: Saya Menyadari Ada yang Salah di Diri Saya
Akibat kebakaran ini jalur pendakian ke puncak gunung ditutup sementara.
Titik api diketahui berasal dari petak 7B area Perhutani wilayah Resor Pemangku Hutan (RPH) Kwadungan masuk Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
Api kemudian meluas ke wilayah RPH Sigedang BKPH Wonosobo.
Baca Juga : Baby Sitter Arsy Didandani, Penampilannya Cetar dan Cantik Banget!
Saat ini upaya pemadaman dilakukan secara manual telah dilakukan oleh para petugas dari Perhutani Temanggung, dan para relawan.
Kobaran cepat meluas akibat musim kemarau dan kondisi rumput yang kering memudahkan api cepat menjalar.(*)